PUJIAN atau, mengapa tidak berkata, Terima kasih.....?
Citra diri kita menentukan fokus kita atau semua yang kita pikirkan. Citra diri yang baik membuat kita berkonsentrasi pada pujian yang ditujukan pada kita dan pada keberhasilan yang kita capai. Ini bukan kesombongan. Ada seseorang yang mengatakan, ”Kesombongan adalah penyakit yang aneh. Penyakit ini membuat semua orang mual kecuali si pengidap itu sendiri!”. Memikirkan diri sendiri dan mencintai diri sendiri secara sehat adalah dua hal yang bertolak belakang.
Memikirkan diri sendiri dan mencintai diri sendiri secara sehat harus dibedakan. Orang dengan ego yang sangat besar selalu ingin menjadi pusat perhatian, haus penghargaan, dan kurang memedulikan mereka yang ada di sekelilingnya.
Sebaliknya, dengan mencintai diri sendiri secara sehat, kita bisa menghargai keinginan kita maupun keinginan orang lain. Artinya, kita bisa merasa bangga atas pencapaian kita tanpa perlu mengumumkannya dan kita bisa menerima kekurangan-kekurangan kita sambil terus berusaha keras memperbaiki diri.
Mencintai diri sendiri secara sehat berarti kita tidak harus mempertanyakan alasan mengapa kita pergi berlibur, tidur larut malam, membeli sepatu baru, dan terus-menerus memanjakan diri sendiri. Kita merasa nyaman melakukan hal-hal yang menambah kualitas dan keindahan hidup kita.
Kita harus menyadari bahwa tidak ada yang disebut superiority complex.
Jika kita dengan tulus menghargai diri sendiri, kita tidak perlu mengumumkan ke orang lain betapa baiknya diri kita. Hanya orang yang tidak yakin atas harga dirinyalah yang mengumumkannya ke semua orang.
Yang perlu kita ketaui adalah bahwa menerima pujian bukanlah sikap yang perlu dipersoalkan. Kita tidak perlu menjadi seorang yang sempurna untuk mengucapkan terima kasih setelah menerima pujian. Orang yang sukses selalu mengucapkan, “Terima kasih.” Mereka menyadari bahwa mengakui telah mengerjakan sesuatu dengan baik adalah sikap yang sehat.
Jika Anda memberi selamat kepada Greg Norman atas kemenangannya di sebuah turnamen golf, ia tidak akan berkata, “Itu hanya kebetulan,” atau “saya kebetulan sedang beruntung.” Ia akan berkata. “Terima kasih.” Jika Anda memberi selamat kepada Paul McCartney atas keberhasilannya membuat lagu yang menjadi hit, ia tidak akan berkata, “Kamu gila! Lagu itu sangat jelek.” Ia akan berkata, “Terima kasih”. Orang-orang ini, seperti orang sukses lainnya telah menghargai diri mereka sendiri, dan mereka melakukannya jauh sebelum mereka sukses, untuk mencapai kesuksesan. Seperti halnya kita, mereka pertama-tama perlu menyadari nilai diri mereka sendiri.
Pujian adalah suatu hadiah. Perlu pemikiran dan usaha untuk memberikan pujian kepada seseorang seperti halnya kalau Anda memberi hadiah kepada seseorang. Anda akan merasa kecewa jika hadiah itu dikembalikan kepada Anda. Ini adalah alasan lain mengapa kita sebaiknya menerima pujian dengan senang hati. Coba bayangkan seorang teman Anda memuji penampilan Anda dan Anda menanggapi, ”Tetapi bibirku tebal dan kakiku pendek!”
Anda akan merasa tidak enak karena Anda tidak menerima pujian itu sesemangat teman Anda ketika ia melontarkannya. Ia juga merasa tidak enak karena alasan yang sama, dan akan mengingat Anda sebagai seorang teman berbibir tebal dan berkaki pendek. Mengapa tidak mengucapkan ”terima kasih saja ?
Trim's
Yudi.
Selasa, 26 Februari 2008
Minggu, 24 Februari 2008
CITRA DIRI
CITRA DIRI
Pernahkan Anda menyadari bahwa pada saat Anda merasa senang, orang lain bersikap sangat baik pada anda? Perubahan mereka menggelikan, bukan?
Dunia merefleksikan diri kita. Pada saat kita membenci diri sendiri, kita pun membenci orang lain. Pada saat kita merasa bahagia dengan keadaan kita seperti apa adanya, dunia tampak begitu indah.
Citra diri kita adalah cetak biru yang dengan tepat menentukan perilaku kita, orang-orang yang bergaul dengan kita, apa yang akan kita usahakan dan yang akan kita hindari. Setiap pikiran dan tindakan kita bersumber dari cara kita memandang diri sendiri.
Citra diri kita diwarnai oleh pengalaman kita, keberhasilan dan kegagalan kita, dan pendapat kita tentang diri sendiri serta reaksi orang lain terhadap kita. Dengan meyakininya sebagai kenyataan, kita selanjutnya akan hidup dalam lingkungan gambaran ini.
Dengan demikian, citra diri kita menentukan :
• Seberapa besar kita menyukai dunia dan menyukai hidup di dalamnya.
• Seberapa banyak pencapaian kita dalam hidup ini.
Kita adalah apa yang kita pikirkan. Karena itu, Dr. Maxwell Maltz, pengarang buku terlaris Psycho-Cybernetics, menulis, ”Tujuan psikoterapi adalah mengubah gambaran seseorang tentang dirinya sendiri.”
Jika menurut Anda, anda tidak bisa matematika, maka Anda akan selalu mengalami kesulitan dalam hitung menghitung. Mungkin karena dipicu oleh pengalaman buruk sebelumnya, Anda mengembangkan sikap yang mengatakan, ”Aku tidak bisa matematika.” Karena itu, Anda tidak mencoba. Biasanya, Anda akan tertinggal semakin jauh. Jika suatu saat Anda berhasil, Anda berkata ”Itu hanya kebetulan.” Pada saat anda gagal, Anda berkata, ”Nah! Itu buktinya aku tidak bisa!” Kemungkinan selanjutnya adalah Anda akan mengatakan kepada orang lain bahwa Anda tidak bisa berhitung. Semakin sering Anda mengatakan kepada saudara, suami, tetangga dan manajer bank Anda tentang kelemahan ini, dan semakin dalam citra itu tertanam dalam diri Anda.
Langkah pertama menuju perbaikan besar adalah mengubah cara kita berpikir dan berbicara tentang diri kita. Orang yang lamban menangkap pelajaran menjadi cepat melakukannya begitu ia mengubah pemikiran tentang kemampuan dirinya. Jika citra diri Anda mengatakan koordinasi tubuh Anda sangat bagus, anda akan dengan mudah memulai olahraga baru. Jika citra diri Anda mengatakan Anda seorang yang canggung, maka Anda akan menghabiskan banyak waktu dengan mengkhawatirkan diri Anda menjatuhkan bola dalam genggaman Anda dan Anda sunguh-sungguh menjatuhkannya.
Selama Anda memandang diri anda seorang yang tidak pernah punya uang, Anda akan selalu tidak beruang. Jika Anda memandang diri Anda ahli mengatur keuangan, Anda akan makmur.
Gambaran diri kita seperti pengatur suhu sehingga kita selalu berperilaku sesuai dengan jangkauan yang telah ditentukan. Mungkin Fred mengharapkan kira-kira lima puluh persen kebahagiaan dalam peristiwa-peristiwa hidupnya. Karna itu, setiap kali segala sesuatunya berjalan lancar, ia akan berpikir, ”Tunggu! Aku tidak mengharapkan sebaik ini! Sebentar lagi pasti ada yang tidak beres.” Ketika hal itu terjadi, Fred menarik napas dalam-dalam dan berkata, ”Aku tahu semua itu tidak akan bertahan lama.”
Fred mungkin tidak menyadari bahwa ada orang di dunia ini yang tidak merasa bahagia selama hidupnya, dan ada yang merasa selalu bahagia. Kitalah yang menciptakan kuailtas hidup kita sendiri, berdasarkan citra kebahagiaan kita.
Artinya, KITA MENENTUKAN citra diri kita sendiri. Kita menentukan nilai diri kita dan menentukan seberapa besar kebahagiaan yang kita inginkan.
Trim's
Yudi.
Pernahkan Anda menyadari bahwa pada saat Anda merasa senang, orang lain bersikap sangat baik pada anda? Perubahan mereka menggelikan, bukan?
Dunia merefleksikan diri kita. Pada saat kita membenci diri sendiri, kita pun membenci orang lain. Pada saat kita merasa bahagia dengan keadaan kita seperti apa adanya, dunia tampak begitu indah.
Citra diri kita adalah cetak biru yang dengan tepat menentukan perilaku kita, orang-orang yang bergaul dengan kita, apa yang akan kita usahakan dan yang akan kita hindari. Setiap pikiran dan tindakan kita bersumber dari cara kita memandang diri sendiri.
Citra diri kita diwarnai oleh pengalaman kita, keberhasilan dan kegagalan kita, dan pendapat kita tentang diri sendiri serta reaksi orang lain terhadap kita. Dengan meyakininya sebagai kenyataan, kita selanjutnya akan hidup dalam lingkungan gambaran ini.
Dengan demikian, citra diri kita menentukan :
• Seberapa besar kita menyukai dunia dan menyukai hidup di dalamnya.
• Seberapa banyak pencapaian kita dalam hidup ini.
Kita adalah apa yang kita pikirkan. Karena itu, Dr. Maxwell Maltz, pengarang buku terlaris Psycho-Cybernetics, menulis, ”Tujuan psikoterapi adalah mengubah gambaran seseorang tentang dirinya sendiri.”
Jika menurut Anda, anda tidak bisa matematika, maka Anda akan selalu mengalami kesulitan dalam hitung menghitung. Mungkin karena dipicu oleh pengalaman buruk sebelumnya, Anda mengembangkan sikap yang mengatakan, ”Aku tidak bisa matematika.” Karena itu, Anda tidak mencoba. Biasanya, Anda akan tertinggal semakin jauh. Jika suatu saat Anda berhasil, Anda berkata ”Itu hanya kebetulan.” Pada saat anda gagal, Anda berkata, ”Nah! Itu buktinya aku tidak bisa!” Kemungkinan selanjutnya adalah Anda akan mengatakan kepada orang lain bahwa Anda tidak bisa berhitung. Semakin sering Anda mengatakan kepada saudara, suami, tetangga dan manajer bank Anda tentang kelemahan ini, dan semakin dalam citra itu tertanam dalam diri Anda.
Langkah pertama menuju perbaikan besar adalah mengubah cara kita berpikir dan berbicara tentang diri kita. Orang yang lamban menangkap pelajaran menjadi cepat melakukannya begitu ia mengubah pemikiran tentang kemampuan dirinya. Jika citra diri Anda mengatakan koordinasi tubuh Anda sangat bagus, anda akan dengan mudah memulai olahraga baru. Jika citra diri Anda mengatakan Anda seorang yang canggung, maka Anda akan menghabiskan banyak waktu dengan mengkhawatirkan diri Anda menjatuhkan bola dalam genggaman Anda dan Anda sunguh-sungguh menjatuhkannya.
Selama Anda memandang diri anda seorang yang tidak pernah punya uang, Anda akan selalu tidak beruang. Jika Anda memandang diri Anda ahli mengatur keuangan, Anda akan makmur.
Gambaran diri kita seperti pengatur suhu sehingga kita selalu berperilaku sesuai dengan jangkauan yang telah ditentukan. Mungkin Fred mengharapkan kira-kira lima puluh persen kebahagiaan dalam peristiwa-peristiwa hidupnya. Karna itu, setiap kali segala sesuatunya berjalan lancar, ia akan berpikir, ”Tunggu! Aku tidak mengharapkan sebaik ini! Sebentar lagi pasti ada yang tidak beres.” Ketika hal itu terjadi, Fred menarik napas dalam-dalam dan berkata, ”Aku tahu semua itu tidak akan bertahan lama.”
Fred mungkin tidak menyadari bahwa ada orang di dunia ini yang tidak merasa bahagia selama hidupnya, dan ada yang merasa selalu bahagia. Kitalah yang menciptakan kuailtas hidup kita sendiri, berdasarkan citra kebahagiaan kita.
Artinya, KITA MENENTUKAN citra diri kita sendiri. Kita menentukan nilai diri kita dan menentukan seberapa besar kebahagiaan yang kita inginkan.
Trim's
Yudi.
Sabtu, 23 Februari 2008
RANGKUMAN
RANGKUMAN
Kita tidak pernah terikat dengan pola. Pola lama mungkin bertahan tetapi tidak berarti tak bisa dihilangkan. Tetaplah berpikir positif tentang diri dan kondisi Anda. Disiplin mental dalam masalah ini mungkin tidak mudah, tetapi sangat besar manfaatnya. Anda harus selalu mengemukakan sisi-sisi baik diri Anda dan terus menerus membayangkan hidup Anda berjalan seperti yang Anda inginkan. Anda akan menciptakan pola kebahagiaan yang baru.
Dengarkanlah kaset-kaset yang membangkitkan motivasi dan lahaplah buku-buku tentang kesuksesan. Belajarlah dari kaset yang memperdengarkan ketegasan dan lewatkanlah waktu bersama-sama orang yang bisa Anda timba ilmunya. Anda bisa menuliskan lagi pola-pola menjadi orang yang Anda inginkan.
Selain itu, gunakan ”rangkuman” untuk secara sistematis meninggalkan hal-hal yang merugikan Anda dan menyatukan pola-pola yang memajukan hidup Anda.
Kita tidak pernah terikat dengan pola. Pola lama mungkin bertahan tetapi tidak berarti tak bisa dihilangkan. Tetaplah berpikir positif tentang diri dan kondisi Anda. Disiplin mental dalam masalah ini mungkin tidak mudah, tetapi sangat besar manfaatnya. Anda harus selalu mengemukakan sisi-sisi baik diri Anda dan terus menerus membayangkan hidup Anda berjalan seperti yang Anda inginkan. Anda akan menciptakan pola kebahagiaan yang baru.
Dengarkanlah kaset-kaset yang membangkitkan motivasi dan lahaplah buku-buku tentang kesuksesan. Belajarlah dari kaset yang memperdengarkan ketegasan dan lewatkanlah waktu bersama-sama orang yang bisa Anda timba ilmunya. Anda bisa menuliskan lagi pola-pola menjadi orang yang Anda inginkan.
Selain itu, gunakan ”rangkuman” untuk secara sistematis meninggalkan hal-hal yang merugikan Anda dan menyatukan pola-pola yang memajukan hidup Anda.
Jumat, 22 Februari 2008
PEMBENTUKAN POLA
PEMBENTUKAN POLA
Kita membentuk pola perilaku sejak lahir. Jadi sifatnya menetap dan bertahan.
Misalnya, pola makan kita. Ketika kita masih bayi, kita menangis karena berbagai sebab: kehausan, kepanasan, kedinginan, kesepian, ingin dipeluk, melatih paru-paru, mengompol, ingin mainan, minta perhatian, dan seterusnya. Pada saat menangis, sering kali, kita diberi makan. Maka terbentuklah asosiasi mengenai penyelesaian semua masalah tersebut, yaitu dengan memasukkan sesuatu ke dalam mulut kita. Karena itu, jika anda merokok, minum atau makan berlebihan, Anda tidak perlu bersusah payah mencari asal-usul program Anda.
Pada saat merasa frustasi, kesepian, atau tertekan. Anda tahu mengapa salah satu ”lampu penerang” terbesar dalam hidup Anda adalah lampu yang ada di dalam lemari es. ”Penyelesaian” dengan botol minuman atau rokok berasal, sebagian dari kondisi serupa.
Demikian pula banyak karakter kita pada saat ini terbentuk dari pengalaman di awal masa kanak-kanak kita. Di masa itu pikiran kita begitu terbuka dan kosong: kita yang pertama adalah dengan orang tua kita, pengaruh mereka terhadap hidup dan hubungan kita di kemudian hari sangat besar. Dengan sadar – sering kali tanpa sadar kita menciptakan pola yang merefleksikan pengalaman kita bersama mereka. Misalnya :
• Kita menjalin hubungan dengan orang yang mirip dengan orang tua kita. Misalnya, tanpa kita sadari, kita bekerja dengan atasan atau membangun persahabatan dengan orang yang mirip ayah atau ibu kita.
• Kita menjalin hubungan dengan orang lain yang merefleksikan hubungan orang tua kita dengan orang lain. Jika orang tua kita lembut dan penuh kasih, kita akan cenderung memiliki sifat yang serupa. Jika mereka sering menyakiti hati orang lain, kita pun akan menyerap sifat itu.
• Kita mencari pasangan yang mirip ayah atau ibu kita. Hal ini tidak kita lakukan satu atau dua kali, tetapi berkali-kali. Ini bisa disebabkan karena kita membentuk gambaran bawah sadar sejak kanak-kanak yang mengatakan, misalnya, ”pria sejati adalah yang tinggi, kulitnya gelap, dan pendiam” (seperti ayahku) atau ”wanita seharusnya tidak begitu tinggi dan perilakunya terpuji,” (seperti ibuku). Tanpa sedikit pun menyadari semua ini, kita lalu mencari pasangan yang sesuai dengan gambaran itu.
Kualitas hubungan kita dengan orang tua kita juga membentuk pola hubungan kita dengan orang lain. Jika sewaktu masih kecil kita mengalami rasa bersalah atau pengabaian, maka selanjutnya kita akan terus menarik dan berhubungan dengan orang yang memperlakukan kita sebagai orang ”jahat”. Demikian pula jika kita memperoleh kasih sayang dan perhatian di masa kanak-kanak, maka ketika dewasa, kita akan cenderung tertarik pada orang yang memperlakukan kita dengan penuh hormat. Singkat, kita menarik apa yang kita harapkan, dan dunia akan memperlakukan kita sesuai dengan yang kita inginkan.
Kita tidak membicarakannya secara mendalam di sini. Bagaimanapun juga, dengan mengenali masalahnya, kita berarti telah memecahkan separo dari masalah itu. Anda perlu menyadari pola Anda dan memiliki gambaran mengenai penyebabnya.
Kita membentuk pola perilaku sejak lahir. Jadi sifatnya menetap dan bertahan.
Misalnya, pola makan kita. Ketika kita masih bayi, kita menangis karena berbagai sebab: kehausan, kepanasan, kedinginan, kesepian, ingin dipeluk, melatih paru-paru, mengompol, ingin mainan, minta perhatian, dan seterusnya. Pada saat menangis, sering kali, kita diberi makan. Maka terbentuklah asosiasi mengenai penyelesaian semua masalah tersebut, yaitu dengan memasukkan sesuatu ke dalam mulut kita. Karena itu, jika anda merokok, minum atau makan berlebihan, Anda tidak perlu bersusah payah mencari asal-usul program Anda.
Pada saat merasa frustasi, kesepian, atau tertekan. Anda tahu mengapa salah satu ”lampu penerang” terbesar dalam hidup Anda adalah lampu yang ada di dalam lemari es. ”Penyelesaian” dengan botol minuman atau rokok berasal, sebagian dari kondisi serupa.
Demikian pula banyak karakter kita pada saat ini terbentuk dari pengalaman di awal masa kanak-kanak kita. Di masa itu pikiran kita begitu terbuka dan kosong: kita yang pertama adalah dengan orang tua kita, pengaruh mereka terhadap hidup dan hubungan kita di kemudian hari sangat besar. Dengan sadar – sering kali tanpa sadar kita menciptakan pola yang merefleksikan pengalaman kita bersama mereka. Misalnya :
• Kita menjalin hubungan dengan orang yang mirip dengan orang tua kita. Misalnya, tanpa kita sadari, kita bekerja dengan atasan atau membangun persahabatan dengan orang yang mirip ayah atau ibu kita.
• Kita menjalin hubungan dengan orang lain yang merefleksikan hubungan orang tua kita dengan orang lain. Jika orang tua kita lembut dan penuh kasih, kita akan cenderung memiliki sifat yang serupa. Jika mereka sering menyakiti hati orang lain, kita pun akan menyerap sifat itu.
• Kita mencari pasangan yang mirip ayah atau ibu kita. Hal ini tidak kita lakukan satu atau dua kali, tetapi berkali-kali. Ini bisa disebabkan karena kita membentuk gambaran bawah sadar sejak kanak-kanak yang mengatakan, misalnya, ”pria sejati adalah yang tinggi, kulitnya gelap, dan pendiam” (seperti ayahku) atau ”wanita seharusnya tidak begitu tinggi dan perilakunya terpuji,” (seperti ibuku). Tanpa sedikit pun menyadari semua ini, kita lalu mencari pasangan yang sesuai dengan gambaran itu.
Kualitas hubungan kita dengan orang tua kita juga membentuk pola hubungan kita dengan orang lain. Jika sewaktu masih kecil kita mengalami rasa bersalah atau pengabaian, maka selanjutnya kita akan terus menarik dan berhubungan dengan orang yang memperlakukan kita sebagai orang ”jahat”. Demikian pula jika kita memperoleh kasih sayang dan perhatian di masa kanak-kanak, maka ketika dewasa, kita akan cenderung tertarik pada orang yang memperlakukan kita dengan penuh hormat. Singkat, kita menarik apa yang kita harapkan, dan dunia akan memperlakukan kita sesuai dengan yang kita inginkan.
Kita tidak membicarakannya secara mendalam di sini. Bagaimanapun juga, dengan mengenali masalahnya, kita berarti telah memecahkan separo dari masalah itu. Anda perlu menyadari pola Anda dan memiliki gambaran mengenai penyebabnya.
Kamis, 21 Februari 2008
POLA – POLA
POLA – POLA
Mari kita lihat sejenak pikiran Anda. Pada saat menyeberang jalan, apakah Anda harus berkonsentrasi pada setiap langkah Anda, Pada saat mengunyah permen karet, apakah Anda harus memikirkannya? Pada saat makan pizza, apakah Anda harus memikirkan bagaimana mencernanya? ”...Ah, jika perutku bisa melumat ikan teri ini, aku bisa santai dan tidur.” Pada saat tidur, apakah Anda harus berkonsentrasi agar tetap bernapas?
Anda tidak melakukan semua itu dengan pikiran sadar Anda, bukan? Anda melakukannya dengan bawah sadar Anda. Ketika kita bisa menganalogikan pikiran kita dengan sebuah gunung es. Ada bagian yang bisa kita lihat, pikiran sadar, dan sebagian besar sisanya tidak tampak, bawah sadar. Alam bawah sadarlah yang menentukan sebagian besar hasil yang kita peroleh dalam hidup kita.
Jika kita mengalami bagian sejarah hidup kita terulang dengan sendirinya, alam bawah sadar inilah yang berperan. Banyak di antara kita mengalami pola yang berulang – pengalaman atau perilaku lama yang sama yang terjadi berulang-ulang.
Apakah Anda kenal seseorang yang mempunyai kebiasaan terlambat? Saya pernah bermain tenis dengan seorang teman yang selalu datang terlambat. Kami biasanya bermain di Hilton sebelum berangkat kerja. Biasanya saya mengingatkan, ”David, besok kita main tenis jam tujuh.” Ia menanggapi, ”Saya akan datang.” ”Kau yakin ingat waktunya?” ”Jam tujuh. Saya pasti datang!”.
Keesokan harinya, jam 7.15, David benar-benar datang. Ia telah siap dengan berbagai alasan. ”Anakku meminjam raketku dan menaruhnya di bawah tempat tidurnya”. Minggu berikutnya, hal yang sama terjadi. Jam 7.16, David datang. Alasannya: ”Sepatu tenisku yang sebelah tidak ketemu!”. Minggu berikutnya lagi, ia datang tepat jam 7.15. ”Ikan masku sakit sehingga anakku menangis terus-terusan!”. Begitu seterusnya, mulai dari alasan aki mobil mati, mobil tidak bisa distarter, kunci mobil hilang, sampai celana dalam yang masih terendam dalam mesin cuci.
Akhirnya, saya berkata, ”David, ayo kita buat perjanjian. Mulai sekarang, untuk setiap satu menit keterlambatanmu, kau harus membayar satu dolar”. Hari berikutnya, ia beralasan pundaknya sakit dan sejak itu kami tidak pernah bermain tenis lagi!.
Ia mengira dunia di luar dirinyalah yang membuatnya demikian!. Ia tidak dengan sadar mencoba datang terlambat, tetapi alam bawah sadarnya ia menyimpan program yang mengatakan ”kau selalu terlambat” ... dan program itulah yang mengatur hidupnya.
Jika David secara kebetulan bangun lebih awal dan ingat bahwa ia mempunyai target untuk datang tepat waktu, program bawah sadarnya akan membantunya mencari pohon yang bisa ditabrak, atau jalan tak dikenal yang bisa menyesatkannya. Setelah itu ia akan menarik napas dalam-dalam dan berkata, ”Beginilah adanya – aku selalu terlambat!”.
POLA MUSIBAH. Anda mungkin kenal seseorang yang memiliki pola musibah. Hidup mereka adalah musibah berkepanjangan. Anda berjumpa dengan mereka di jalan dan Anda melakukan kesalahan fatal lantaran bertanya, ”Apa kabar?” Anda lalu akan berhadapan dengan berbagai musibah seperti kucingnya baru saja mati, mobilnya disita, ayahnya tidak sengaja membakar rumah hingga rata dengan tanah, sebuah meteor menghantam garasi mereka dan mereka baru saja didiagnosis mengidap penyakit yang amat sangat parah yang namanya belum pernah Anda dengar.
Setiap kali hidup mereka mulai berjalan lancar, suara lembut bawah sadar mereka berkata, ”Hei, seharusnya tidak begini!”. Dalam waktu singkat, musibah lain muncul. Mereka kehilangan pekerjaan, menjalani operasi lagi, tertangkap polisi...dan semuanya kembali seperti sediakala.
Kita nanti akan melihat apa yang bisa kita lakukan terhadap pola ini. Tetapi sebelum itu, mari kita lihat beberapa pola lainnya.
POLA KECELAKAAN. Beberapa orang mudah sekali mengalami berbagai kecelakaan. Mereka menghabiskan hidup mereka dengan jatuh dari tangga, dari sepeda, dari pohon, kesetrum, dan mengalami tabrakan. Saya kenal seorang agen asuransi berusia dua puluhan yang telah berganti mobil lima kali sejak ulang tahunnya yang keenam belas. Katanya, ”Setiap kali aku membeli mobil baru, seseorang pasti menabrakku dari belakang. Setelah mengalami lima kali kejadian seperti itu, aku tidak mau membeli mobil lagi demi keselamatanku sendiri!”.
POLA PENYAKIT. Apakah Anda kenal seseorang yang memiliki pola penyakit? Sebagian orang sakit flu dua kali setahun. Sebagian lagi sakit setiap kali ada kesempatan besar. Sebagian lainnya sakit setiap Senin pagi!.
POLA GAYA HIDUP BERANTAKAN. Beberapa orang cenderung memiliki gaya hidup yang berantakan. Mereka tidak dengan sengaja mencoba dan melakukannya, tetapi pola mereka begitu kuat. Meja mereka berantakan, arsip mereka kacau balau, rambut mereka acak-acakan. Anda bisa mencoba membantu mereka merapikan semuanya. Tetapi dalam dua puluh menit, ruang kerja, kamar tidur, mobil, dan kotak makan siang mereka akan tampak seperti baru dilanda angin ribut.
POLA KANTONG KEMPES. Pernahkan Anda bertemu orang yang selalu kehabisan uang? Masalahnya bukan jumlah yang kita peroleh, tetapi apa yang kita lakukan dengan perolehan kita. Orang berpola kantong kempes bertindak secara otomatis. Setiap kali mempunyai uang lebih, mereka akan segera menghabiskannya. Seperti halnya kalau gatal Anda akan menggaruk, kalau mereka mempunyai uang mereka akan.... menghabiskannya. (Bagi Anda yang berkecimpung di bidang penjualan, bersabarlah!) Mereka tak pernah menyadari apa yang sedang terjadi! Mereka mengira perekonomian atau pemerintah atau gaji merekalah yang menyebabkan mereka selalu mengalami masalah finansial. Seandainya Anda melipatgandakan gaji mereka, mereka tetap saja akan kehabisan uang! Sebenarnya, alasan yang menyebabkan orang yang menang lotre kehilangan uang mereka adalah pola dalam diri mereka berkata, ”Semua uang ini rasanya kurang pas kalau didiamkan saja. Sebaiknya kamu menghabiskannya.”
POLA ORANG YANG DIBUTUHKAN. Jika Anda mempunyai pola ini, Anda pasti tahu bahwa setelah tiga menit Anda meninggalkan kantor untuk pergi berlibur, kantor itu akan disambar petir dan semua staf penjualan terserang flu. Jika kita mempunyai pola seperti ini, sistem kepercayaan dan sikap kita akan membantu menciptakan situasi tersebut. Setiap kali kita pergi, segala keruwetan terjadi di tempat yang kita tinggalkan.
POLA PINDAH KERJA. Seorang teman yang bermaksud pindah kerja menemui saya baru-baru ini. Ia berkata, ”Perusahaan tempatku bekerja, menghancurkan hidupku. Produk kami kurang laku, dan aku tidak bisa membayar sewa rumah.”
Saya bertanya, ”Sudah berapa lama kamu bekerja di sana?”
Ia menjawab dua tahun.
Saya bertanya, ”Bagaimana dengan pekerjaanmu sebelumnya?”
Ia menjawab, ”Yang itu kira-kira dua tahun.”
”Dan yang sebelumnya lagi?”
”Dua yang sebelumnya lagi?”
”Dua tahun.”
”Dan sebelum itu?”
”Kira-kira dua puluh empat bulan!”
Saya bertanya, ”Di mana letak masalahnya – kamu atau perusahaan?”
Ia menjawab, ”Aku!”
Saya bertanya, ”Jika masalahnya ada pada dirimu sendiri, kenapa pindah kerja?”
Dalam percakapan kami, saya menceritakan kepadanya tentang seorang teman yang pindah kerja lima kali dalam waktu sebelas bulan. Saya berkata, ”Saya mempertaruhkan segala yang saya miliki bahwa dalam waktu setahun ia tak akan bekerja di tempat yang sama.” Siangnya, teman yang kami bicarakan itu menelepon saya dan mengatakan ia keluar dari pekerjaannya! Selamatlah harta benda saya!
Di telepon, ia mengatakan bahwa ia merasa sangat bahagia. Jadi kita tidak perlu mempersoalkan apakah polanya baik atau buruk. Yang penting, kita sekarang mengetahui bahwa kita bertindak berdasarkan program. Kita mungkin memiliki rumah dan mobil serta pola relasi dengan orang lain yang bergerak dalam alur yang sama.
Ada pola lainnya, yaitu POLA ”SEMUA ORANG JAHAT HIDUP INI BURUK SEKALI, MENGAPA DUNIA MELAKUKAN INI PADAKU, LEBIH BAIK AKU MATI!”. Sekali lagi, kita cenderung menciptakan keadaan kita sendiri. Pola yang satu ini jelas sama sekali tidak menyenangkan!.
POLA ”AKU TIDAK BISA BERTAHAN LEBIH LAMA LAGI.” Dalam pola ini, pikiran sadar dan bawah sadar kita mengurung kita dalam situasi di mana hidup adalah perjuangan tetapi kita selalu bisa ”bertahan”.
Apakah anda berkaitan dengan pola-pola ini?
POLA ”SAYA SELALU KEHILANGAN SAAT YANG TEPAT.” Pola ini mewujudkan dalam kelahiran kita, saat kita memulai sekolah, memulai usaha, dan memutuskan berlibur: semuanya terlalu awal atau terlambat! Selalu berada di tempat yang tepat pada saat yang salah! Kita juga mungkin memiliki bakat yang tepat tetapi guru yang salah atau guru yang tepat tetapi bakat yang salah, atau tanpa guru dan tanpa bakat. POLA ”ORANG SELALU MEMERASKU.” Perlukah kita teruskan?
K
ita telah mengawali pembicaraan dengan melihat beberapa pola negatif. Bagaimana juga, ada beberapa pola yang sangat positif, yang akan bermanfaat bagi Anda. POLA ”SAYA SELALU SEHAT”. Kesehatan kita ditentukan oleh program dalam benak kita yang mengatakan siapa kita dan apa yang terjadi pada diri kita.
Anda kenal seseorang yang ”SELALU BERADA DI TEMPAT YANG TEPAT PADA SAAT YANG TEPAT?” Mereka ikut berbisnis ketika boom di dunia bisnis baru saja mulai, mereka menjual rumah mereka tepat sebelum lembaga permasyarakatan dibangun persis di sebelah rumah itu, atau ketika sedang berlibur, mereka tiba-tiba berjumpa dengan seorang jutawan yang mengajak mereka berkeliling Eropa. Dan ada seorang jutawan yang mengajak mereka berkeliling Eropa. Dan anda terheran-heran, bagaimana mereka bisa begitu mujur? Seandainya saja saya punya secuil keberuntungan mereka!. Menjadi orang di tempat yang tepat dan pada saat yang tepat juga merupakan sebuah pola.
Bagaimana dengan POLA ”APA PUN YANG SAYA KERJAKAN, PASTI MENGHASILKAN UANG?”. Beberapa orang memiliki pola ini! Atau pola ”Apa pun yang saya beli, saya selalu untung?” (Dan kebalikan dari pola ini adalah pola ”saya selalu rugi!”)
Pola lainnya adalah ”SAYA PERCAYA PADA ORANG LAIN DAN MEMPERLAKUKAN SAYA DENGAN BAIK” dan pola ”APA PUN YANG SAYA KERJAKAN SELALU MUDAH DAN MENYENANGKAN.”.
Kita mengandaikan Anda ingin mempertahankan pola-pola yang baik. Bagaimana dengan pola yang tidak Anda inginkan? Dengan demikian kita bertanya kepada diri sendiri, ”Kapan pola-pola buruk yang saya miliki berubah? Kapan berhentinya? Jawabannya adalah, ”Hidup akan berubah jika kita berubah!”
Mari kita lihat sejenak pikiran Anda. Pada saat menyeberang jalan, apakah Anda harus berkonsentrasi pada setiap langkah Anda, Pada saat mengunyah permen karet, apakah Anda harus memikirkannya? Pada saat makan pizza, apakah Anda harus memikirkan bagaimana mencernanya? ”...Ah, jika perutku bisa melumat ikan teri ini, aku bisa santai dan tidur.” Pada saat tidur, apakah Anda harus berkonsentrasi agar tetap bernapas?
Anda tidak melakukan semua itu dengan pikiran sadar Anda, bukan? Anda melakukannya dengan bawah sadar Anda. Ketika kita bisa menganalogikan pikiran kita dengan sebuah gunung es. Ada bagian yang bisa kita lihat, pikiran sadar, dan sebagian besar sisanya tidak tampak, bawah sadar. Alam bawah sadarlah yang menentukan sebagian besar hasil yang kita peroleh dalam hidup kita.
Jika kita mengalami bagian sejarah hidup kita terulang dengan sendirinya, alam bawah sadar inilah yang berperan. Banyak di antara kita mengalami pola yang berulang – pengalaman atau perilaku lama yang sama yang terjadi berulang-ulang.
Apakah Anda kenal seseorang yang mempunyai kebiasaan terlambat? Saya pernah bermain tenis dengan seorang teman yang selalu datang terlambat. Kami biasanya bermain di Hilton sebelum berangkat kerja. Biasanya saya mengingatkan, ”David, besok kita main tenis jam tujuh.” Ia menanggapi, ”Saya akan datang.” ”Kau yakin ingat waktunya?” ”Jam tujuh. Saya pasti datang!”.
Keesokan harinya, jam 7.15, David benar-benar datang. Ia telah siap dengan berbagai alasan. ”Anakku meminjam raketku dan menaruhnya di bawah tempat tidurnya”. Minggu berikutnya, hal yang sama terjadi. Jam 7.16, David datang. Alasannya: ”Sepatu tenisku yang sebelah tidak ketemu!”. Minggu berikutnya lagi, ia datang tepat jam 7.15. ”Ikan masku sakit sehingga anakku menangis terus-terusan!”. Begitu seterusnya, mulai dari alasan aki mobil mati, mobil tidak bisa distarter, kunci mobil hilang, sampai celana dalam yang masih terendam dalam mesin cuci.
Akhirnya, saya berkata, ”David, ayo kita buat perjanjian. Mulai sekarang, untuk setiap satu menit keterlambatanmu, kau harus membayar satu dolar”. Hari berikutnya, ia beralasan pundaknya sakit dan sejak itu kami tidak pernah bermain tenis lagi!.
Ia mengira dunia di luar dirinyalah yang membuatnya demikian!. Ia tidak dengan sadar mencoba datang terlambat, tetapi alam bawah sadarnya ia menyimpan program yang mengatakan ”kau selalu terlambat” ... dan program itulah yang mengatur hidupnya.
Jika David secara kebetulan bangun lebih awal dan ingat bahwa ia mempunyai target untuk datang tepat waktu, program bawah sadarnya akan membantunya mencari pohon yang bisa ditabrak, atau jalan tak dikenal yang bisa menyesatkannya. Setelah itu ia akan menarik napas dalam-dalam dan berkata, ”Beginilah adanya – aku selalu terlambat!”.
POLA MUSIBAH. Anda mungkin kenal seseorang yang memiliki pola musibah. Hidup mereka adalah musibah berkepanjangan. Anda berjumpa dengan mereka di jalan dan Anda melakukan kesalahan fatal lantaran bertanya, ”Apa kabar?” Anda lalu akan berhadapan dengan berbagai musibah seperti kucingnya baru saja mati, mobilnya disita, ayahnya tidak sengaja membakar rumah hingga rata dengan tanah, sebuah meteor menghantam garasi mereka dan mereka baru saja didiagnosis mengidap penyakit yang amat sangat parah yang namanya belum pernah Anda dengar.
Setiap kali hidup mereka mulai berjalan lancar, suara lembut bawah sadar mereka berkata, ”Hei, seharusnya tidak begini!”. Dalam waktu singkat, musibah lain muncul. Mereka kehilangan pekerjaan, menjalani operasi lagi, tertangkap polisi...dan semuanya kembali seperti sediakala.
Kita nanti akan melihat apa yang bisa kita lakukan terhadap pola ini. Tetapi sebelum itu, mari kita lihat beberapa pola lainnya.
POLA KECELAKAAN. Beberapa orang mudah sekali mengalami berbagai kecelakaan. Mereka menghabiskan hidup mereka dengan jatuh dari tangga, dari sepeda, dari pohon, kesetrum, dan mengalami tabrakan. Saya kenal seorang agen asuransi berusia dua puluhan yang telah berganti mobil lima kali sejak ulang tahunnya yang keenam belas. Katanya, ”Setiap kali aku membeli mobil baru, seseorang pasti menabrakku dari belakang. Setelah mengalami lima kali kejadian seperti itu, aku tidak mau membeli mobil lagi demi keselamatanku sendiri!”.
POLA PENYAKIT. Apakah Anda kenal seseorang yang memiliki pola penyakit? Sebagian orang sakit flu dua kali setahun. Sebagian lagi sakit setiap kali ada kesempatan besar. Sebagian lainnya sakit setiap Senin pagi!.
POLA GAYA HIDUP BERANTAKAN. Beberapa orang cenderung memiliki gaya hidup yang berantakan. Mereka tidak dengan sengaja mencoba dan melakukannya, tetapi pola mereka begitu kuat. Meja mereka berantakan, arsip mereka kacau balau, rambut mereka acak-acakan. Anda bisa mencoba membantu mereka merapikan semuanya. Tetapi dalam dua puluh menit, ruang kerja, kamar tidur, mobil, dan kotak makan siang mereka akan tampak seperti baru dilanda angin ribut.
POLA KANTONG KEMPES. Pernahkan Anda bertemu orang yang selalu kehabisan uang? Masalahnya bukan jumlah yang kita peroleh, tetapi apa yang kita lakukan dengan perolehan kita. Orang berpola kantong kempes bertindak secara otomatis. Setiap kali mempunyai uang lebih, mereka akan segera menghabiskannya. Seperti halnya kalau gatal Anda akan menggaruk, kalau mereka mempunyai uang mereka akan.... menghabiskannya. (Bagi Anda yang berkecimpung di bidang penjualan, bersabarlah!) Mereka tak pernah menyadari apa yang sedang terjadi! Mereka mengira perekonomian atau pemerintah atau gaji merekalah yang menyebabkan mereka selalu mengalami masalah finansial. Seandainya Anda melipatgandakan gaji mereka, mereka tetap saja akan kehabisan uang! Sebenarnya, alasan yang menyebabkan orang yang menang lotre kehilangan uang mereka adalah pola dalam diri mereka berkata, ”Semua uang ini rasanya kurang pas kalau didiamkan saja. Sebaiknya kamu menghabiskannya.”
POLA ORANG YANG DIBUTUHKAN. Jika Anda mempunyai pola ini, Anda pasti tahu bahwa setelah tiga menit Anda meninggalkan kantor untuk pergi berlibur, kantor itu akan disambar petir dan semua staf penjualan terserang flu. Jika kita mempunyai pola seperti ini, sistem kepercayaan dan sikap kita akan membantu menciptakan situasi tersebut. Setiap kali kita pergi, segala keruwetan terjadi di tempat yang kita tinggalkan.
POLA PINDAH KERJA. Seorang teman yang bermaksud pindah kerja menemui saya baru-baru ini. Ia berkata, ”Perusahaan tempatku bekerja, menghancurkan hidupku. Produk kami kurang laku, dan aku tidak bisa membayar sewa rumah.”
Saya bertanya, ”Sudah berapa lama kamu bekerja di sana?”
Ia menjawab dua tahun.
Saya bertanya, ”Bagaimana dengan pekerjaanmu sebelumnya?”
Ia menjawab, ”Yang itu kira-kira dua tahun.”
”Dan yang sebelumnya lagi?”
”Dua yang sebelumnya lagi?”
”Dua tahun.”
”Dan sebelum itu?”
”Kira-kira dua puluh empat bulan!”
Saya bertanya, ”Di mana letak masalahnya – kamu atau perusahaan?”
Ia menjawab, ”Aku!”
Saya bertanya, ”Jika masalahnya ada pada dirimu sendiri, kenapa pindah kerja?”
Dalam percakapan kami, saya menceritakan kepadanya tentang seorang teman yang pindah kerja lima kali dalam waktu sebelas bulan. Saya berkata, ”Saya mempertaruhkan segala yang saya miliki bahwa dalam waktu setahun ia tak akan bekerja di tempat yang sama.” Siangnya, teman yang kami bicarakan itu menelepon saya dan mengatakan ia keluar dari pekerjaannya! Selamatlah harta benda saya!
Di telepon, ia mengatakan bahwa ia merasa sangat bahagia. Jadi kita tidak perlu mempersoalkan apakah polanya baik atau buruk. Yang penting, kita sekarang mengetahui bahwa kita bertindak berdasarkan program. Kita mungkin memiliki rumah dan mobil serta pola relasi dengan orang lain yang bergerak dalam alur yang sama.
Ada pola lainnya, yaitu POLA ”SEMUA ORANG JAHAT HIDUP INI BURUK SEKALI, MENGAPA DUNIA MELAKUKAN INI PADAKU, LEBIH BAIK AKU MATI!”. Sekali lagi, kita cenderung menciptakan keadaan kita sendiri. Pola yang satu ini jelas sama sekali tidak menyenangkan!.
POLA ”AKU TIDAK BISA BERTAHAN LEBIH LAMA LAGI.” Dalam pola ini, pikiran sadar dan bawah sadar kita mengurung kita dalam situasi di mana hidup adalah perjuangan tetapi kita selalu bisa ”bertahan”.
Apakah anda berkaitan dengan pola-pola ini?
POLA ”SAYA SELALU KEHILANGAN SAAT YANG TEPAT.” Pola ini mewujudkan dalam kelahiran kita, saat kita memulai sekolah, memulai usaha, dan memutuskan berlibur: semuanya terlalu awal atau terlambat! Selalu berada di tempat yang tepat pada saat yang salah! Kita juga mungkin memiliki bakat yang tepat tetapi guru yang salah atau guru yang tepat tetapi bakat yang salah, atau tanpa guru dan tanpa bakat. POLA ”ORANG SELALU MEMERASKU.” Perlukah kita teruskan?
K
ita telah mengawali pembicaraan dengan melihat beberapa pola negatif. Bagaimana juga, ada beberapa pola yang sangat positif, yang akan bermanfaat bagi Anda. POLA ”SAYA SELALU SEHAT”. Kesehatan kita ditentukan oleh program dalam benak kita yang mengatakan siapa kita dan apa yang terjadi pada diri kita.
Anda kenal seseorang yang ”SELALU BERADA DI TEMPAT YANG TEPAT PADA SAAT YANG TEPAT?” Mereka ikut berbisnis ketika boom di dunia bisnis baru saja mulai, mereka menjual rumah mereka tepat sebelum lembaga permasyarakatan dibangun persis di sebelah rumah itu, atau ketika sedang berlibur, mereka tiba-tiba berjumpa dengan seorang jutawan yang mengajak mereka berkeliling Eropa. Dan ada seorang jutawan yang mengajak mereka berkeliling Eropa. Dan anda terheran-heran, bagaimana mereka bisa begitu mujur? Seandainya saja saya punya secuil keberuntungan mereka!. Menjadi orang di tempat yang tepat dan pada saat yang tepat juga merupakan sebuah pola.
Bagaimana dengan POLA ”APA PUN YANG SAYA KERJAKAN, PASTI MENGHASILKAN UANG?”. Beberapa orang memiliki pola ini! Atau pola ”Apa pun yang saya beli, saya selalu untung?” (Dan kebalikan dari pola ini adalah pola ”saya selalu rugi!”)
Pola lainnya adalah ”SAYA PERCAYA PADA ORANG LAIN DAN MEMPERLAKUKAN SAYA DENGAN BAIK” dan pola ”APA PUN YANG SAYA KERJAKAN SELALU MUDAH DAN MENYENANGKAN.”.
Kita mengandaikan Anda ingin mempertahankan pola-pola yang baik. Bagaimana dengan pola yang tidak Anda inginkan? Dengan demikian kita bertanya kepada diri sendiri, ”Kapan pola-pola buruk yang saya miliki berubah? Kapan berhentinya? Jawabannya adalah, ”Hidup akan berubah jika kita berubah!”
Rabu, 20 Februari 2008
PERUBAHAN SELALU MENDAPAT TANTANGAN.
PERUBAHAN SELALU MENDAPAT TANTANGAN.
Mengubah pola-pola yang kita miliki tidak selalu mudah, tetapi, sangat mungkin kita lakukan. Di mana pun Anda berada, Anda bisa sampai ke tujuan yang Anda inginkan, dan kita akan membahas bagaimana melakukannya dalam buku ini.
Ketahuilah bahwa setiap kali kita memutuskan untuk berubah, kita selalu menghadapi tantangan. Kita selalu ditantang untuk membuktikan keseriusan kita.
Misalnya, Anda akan menjalankan diet. Minggu ini adalah saat yang tepat untuk mengikis gumpalan lemak di sekitar perut Anda. Minggu ini pula kotak pos Anda penuh dengan undangan makan malam, pesta koktail, dan berbagai pesta peringatan. Semua perubahan selalu mendapat tantangan, terutama di saat-saat awal.
Kita umpamakan, untuk yang pertama kalinya dalam hidup Anda, Anda memutuskan untuk menabung di bank dan untuk memulai menimbun kekayaan. Anda membatalkan acara makan malam di Hilton, yang bagaimana juga menjadi bagian rencana diet Anda, sehingga And bisa menyisihkan tiga puluh enam dolar untuk ditabung. Tetapi bukankah hari itu Anda harus membayar asuransi mobil, lemari es Anda tiba-tiba rusak, dan ipar laki-laki Anda membutuhkan seratus dolar yang Anda pinjam di hari Natal yang lalu?
Bayangkan diri Anda terbiasa berpakaian agak sembrono. Setiap kali Anda mengenakan celana panjang yang paling bagus, Anda selalu mengotorinya. Sebelah kaki Anda bisa penuh oleh tumpahan minyak rambut, hanya dengan berjalan dari kamar tidur ke kamar mandi!. Padahal saat itu Anda mengenakan celana yang paling bagus! Nah, kita cenderung berpikir, ”Ya, begitulah saya. Saya tidak bisa berubah.” Sebenarnya, Anda bisa berubah. Tetapi pola lama akan menghalangi dan bertahan.
Kalau begitu, bagaimana caranya agar kita berubah?
Pertama, ingatlah bahwa semua perubahan akan menemui tantangan. Dengan kata lain, bersiaplah menghadapi tantangan.
Mengubah pola-pola yang kita miliki tidak selalu mudah, tetapi, sangat mungkin kita lakukan. Di mana pun Anda berada, Anda bisa sampai ke tujuan yang Anda inginkan, dan kita akan membahas bagaimana melakukannya dalam buku ini.
Ketahuilah bahwa setiap kali kita memutuskan untuk berubah, kita selalu menghadapi tantangan. Kita selalu ditantang untuk membuktikan keseriusan kita.
Misalnya, Anda akan menjalankan diet. Minggu ini adalah saat yang tepat untuk mengikis gumpalan lemak di sekitar perut Anda. Minggu ini pula kotak pos Anda penuh dengan undangan makan malam, pesta koktail, dan berbagai pesta peringatan. Semua perubahan selalu mendapat tantangan, terutama di saat-saat awal.
Kita umpamakan, untuk yang pertama kalinya dalam hidup Anda, Anda memutuskan untuk menabung di bank dan untuk memulai menimbun kekayaan. Anda membatalkan acara makan malam di Hilton, yang bagaimana juga menjadi bagian rencana diet Anda, sehingga And bisa menyisihkan tiga puluh enam dolar untuk ditabung. Tetapi bukankah hari itu Anda harus membayar asuransi mobil, lemari es Anda tiba-tiba rusak, dan ipar laki-laki Anda membutuhkan seratus dolar yang Anda pinjam di hari Natal yang lalu?
Bayangkan diri Anda terbiasa berpakaian agak sembrono. Setiap kali Anda mengenakan celana panjang yang paling bagus, Anda selalu mengotorinya. Sebelah kaki Anda bisa penuh oleh tumpahan minyak rambut, hanya dengan berjalan dari kamar tidur ke kamar mandi!. Padahal saat itu Anda mengenakan celana yang paling bagus! Nah, kita cenderung berpikir, ”Ya, begitulah saya. Saya tidak bisa berubah.” Sebenarnya, Anda bisa berubah. Tetapi pola lama akan menghalangi dan bertahan.
Kalau begitu, bagaimana caranya agar kita berubah?
Pertama, ingatlah bahwa semua perubahan akan menemui tantangan. Dengan kata lain, bersiaplah menghadapi tantangan.
Mental Set
Mental Set
Sekali lagi!
Sebelum anda membaca buku ini, saya akan mengajak Anda lebih dahulu berjalan-jalan ke masa yang paling indah dalam hidup Anda. Masa kanak-kanak. Saya minta kepada Anda untuk mengikutinya dengan penuh hati. Siapkan diri Anda untuk itu. Hening. Tenang. Perlahan…..
Ingatlah kembali masa kanak-kanak Anda. Saat Anda dalam pelukan kasih sayang ibunda. Rasakan ketenangannya. Rasakan kelembutannya Rasakan Kepolosan Anda.
Kenanglah kembali perjuangan orangtua Anda dalam membesarkan Anda. Mendidik. Menyayangi. Membelai. Mencurahkan seluruh jiwa raga untuk menjadi bayi lucu yang ada dalam pelukannya menjadi orang yang sukses di kemudian hari.
Dengarlah kembali doa-doanya. Putar kembali doa-doa ibunda. Kenang kembali saat-saat Anda tertidur lelap dalam pangkuannya, dan beliau pun menatap Anda dengan penuh kasih sayang. Beliau past berdoa untuk Anda, Agar Anda menjadi orang yang sukses.
Dengarlah kembali doa-doanya.
Sekarang, tanyakan ke dalam lubuk hati Anda dengan sejujur-jujurnya. Jawab dengan totalitas dan kejujuran Anda. Apakah Anda telah menjawab doa-doa beliau dengan sepenuh hati Anda? Dengan penuh jiwa dan raga Anda. Apakah Anda telah menjawabnya?
Dengarlah kembali doa-doanya!
Dengarlah kembali doa-doanya!
Saat ini, Lihatlah apa yang telah Anda lakukan saat ini. Kenang kembali. Ingat-ingat kembali apa yang Anda alami saat ini. Apa yang Anda lakukan saat ini? Renungi kembali kehidupan yang Anda jalani saat ini. Telusuri wajah orang-orang yang Anda cintai saat ini. Orangtua, saudara, suami, istri, anak, adik, kakak. Lakukan perjalanan menelusuri wajah mereka. Apa yang telah Anda perbuat untuk mereka?
Tetap kembali diri Anda. Tanyakan posisi Anda di mata mereka. Tanyakan kembali apa yang telah Anda perbuat. Tanyakan kembali apa yang tlah Anda berikan pada mereka. Orang-orang yang anda cintai menunggu Anda berbuat sesuatu. Mereka menginginkan Anda. Mereka menunggu Anda.
Sekarang saatnya Anda merenung dan memutar kembali kehidupan Anda. Dari kecil, remaja, dewasa, dan hingga saat ini. Ingat-ingat kembali kejadian-kejadian dalam kehidupan Anda. Sebentar lagi saya akan bertanya kepada Anda. Jawablah dengan kejujuran nurani Anda.
Apa yang Anda sesali dalam kehidupan Anda?
Apa yang paling Anda sesali dalamperjalanan kehidupan Anda? Apa? Ingat kembali Putar kembali kejadian-kejadian dan tindakan anda yang paling Anda sesali. Apa yang paling Anda sesali dalam perjalanan kehidupan Anda hingga detik ini.
Renungkan!
Sungguh, Anda tidak bisa memutar lagi kehidupan yang telah lalu. Anda telah melewatkannya. Namun demikian, anda memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri MULAI SAAT INI.
Sebentar lagi, saya akan mengajukan pertanyaan pada Anda yang harus Anda jawab dengan sepenuh hati. Jawablah dengan jujur. Berikan jawaban yang benar-benar keluar dari hati Anda. Pertanyaan itu adalah : apa yang Anda mau? Apa yang Anda mau? Apa yang Anda inginkan dari kehidupan Anda selanjutnya?
Apa yang ANDA mau?
Apa yang ANDA mau?
Apa yang ANDA mau?
Jawab pertanyaan ini. Apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup Anda?
Sekaranglah saatnya Anda berubah. Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagi kesuksesan Anda. Hari ini saatnya Anda harus berubah. Hari ini. Detik ini. Saatnya Anda mempersiapkan diri untuk perubahan itu.
Saat berubah, untuk mewujudkan apa yang benar-benar Anda inginkan.
Sekaranglah saatnya Anda memulai kehidupan Anda.
Kehidupan yang sebenarnya ......
Kehidupan dengan kemenangan dan kesuksesan.....
Saatnya Anda berubah. Saatnya berubah!
Saatnya berubah....!
Sekarang...!
Saatnya berubah....!
Saya sangat mencintai Anda....
Saya ingin Anda sukses menempuh hidup yang hanya sekali ini....
Saya ingin Anda mau berubah dan bertekad untuk berubah.....
Menggapai kemenangan diri.....
Selamat berjuang saudara....
Kesuksesan untuk Anda.....
Sekali lagi!
Sebelum anda membaca buku ini, saya akan mengajak Anda lebih dahulu berjalan-jalan ke masa yang paling indah dalam hidup Anda. Masa kanak-kanak. Saya minta kepada Anda untuk mengikutinya dengan penuh hati. Siapkan diri Anda untuk itu. Hening. Tenang. Perlahan…..
Ingatlah kembali masa kanak-kanak Anda. Saat Anda dalam pelukan kasih sayang ibunda. Rasakan ketenangannya. Rasakan kelembutannya Rasakan Kepolosan Anda.
Kenanglah kembali perjuangan orangtua Anda dalam membesarkan Anda. Mendidik. Menyayangi. Membelai. Mencurahkan seluruh jiwa raga untuk menjadi bayi lucu yang ada dalam pelukannya menjadi orang yang sukses di kemudian hari.
Dengarlah kembali doa-doanya. Putar kembali doa-doa ibunda. Kenang kembali saat-saat Anda tertidur lelap dalam pangkuannya, dan beliau pun menatap Anda dengan penuh kasih sayang. Beliau past berdoa untuk Anda, Agar Anda menjadi orang yang sukses.
Dengarlah kembali doa-doanya.
Sekarang, tanyakan ke dalam lubuk hati Anda dengan sejujur-jujurnya. Jawab dengan totalitas dan kejujuran Anda. Apakah Anda telah menjawab doa-doa beliau dengan sepenuh hati Anda? Dengan penuh jiwa dan raga Anda. Apakah Anda telah menjawabnya?
Dengarlah kembali doa-doanya!
Dengarlah kembali doa-doanya!
Saat ini, Lihatlah apa yang telah Anda lakukan saat ini. Kenang kembali. Ingat-ingat kembali apa yang Anda alami saat ini. Apa yang Anda lakukan saat ini? Renungi kembali kehidupan yang Anda jalani saat ini. Telusuri wajah orang-orang yang Anda cintai saat ini. Orangtua, saudara, suami, istri, anak, adik, kakak. Lakukan perjalanan menelusuri wajah mereka. Apa yang telah Anda perbuat untuk mereka?
Tetap kembali diri Anda. Tanyakan posisi Anda di mata mereka. Tanyakan kembali apa yang telah Anda perbuat. Tanyakan kembali apa yang tlah Anda berikan pada mereka. Orang-orang yang anda cintai menunggu Anda berbuat sesuatu. Mereka menginginkan Anda. Mereka menunggu Anda.
Sekarang saatnya Anda merenung dan memutar kembali kehidupan Anda. Dari kecil, remaja, dewasa, dan hingga saat ini. Ingat-ingat kembali kejadian-kejadian dalam kehidupan Anda. Sebentar lagi saya akan bertanya kepada Anda. Jawablah dengan kejujuran nurani Anda.
Apa yang Anda sesali dalam kehidupan Anda?
Apa yang paling Anda sesali dalamperjalanan kehidupan Anda? Apa? Ingat kembali Putar kembali kejadian-kejadian dan tindakan anda yang paling Anda sesali. Apa yang paling Anda sesali dalam perjalanan kehidupan Anda hingga detik ini.
Renungkan!
Sungguh, Anda tidak bisa memutar lagi kehidupan yang telah lalu. Anda telah melewatkannya. Namun demikian, anda memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri MULAI SAAT INI.
Sebentar lagi, saya akan mengajukan pertanyaan pada Anda yang harus Anda jawab dengan sepenuh hati. Jawablah dengan jujur. Berikan jawaban yang benar-benar keluar dari hati Anda. Pertanyaan itu adalah : apa yang Anda mau? Apa yang Anda mau? Apa yang Anda inginkan dari kehidupan Anda selanjutnya?
Apa yang ANDA mau?
Apa yang ANDA mau?
Apa yang ANDA mau?
Jawab pertanyaan ini. Apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup Anda?
Sekaranglah saatnya Anda berubah. Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagi kesuksesan Anda. Hari ini saatnya Anda harus berubah. Hari ini. Detik ini. Saatnya Anda mempersiapkan diri untuk perubahan itu.
Saat berubah, untuk mewujudkan apa yang benar-benar Anda inginkan.
Sekaranglah saatnya Anda memulai kehidupan Anda.
Kehidupan yang sebenarnya ......
Kehidupan dengan kemenangan dan kesuksesan.....
Saatnya Anda berubah. Saatnya berubah!
Saatnya berubah....!
Sekarang...!
Saatnya berubah....!
Saya sangat mencintai Anda....
Saya ingin Anda sukses menempuh hidup yang hanya sekali ini....
Saya ingin Anda mau berubah dan bertekad untuk berubah.....
Menggapai kemenangan diri.....
Selamat berjuang saudara....
Kesuksesan untuk Anda.....
BACA INI DULU (Waktunya untuk Berubah) 1.
“It is impossible for a man to learn what he thinks he already knows”.
--EPECTETUS
Sebelum Anda mulai membaca buku ini, ada sebuah kisah tentang bagaimana seharusnya kita menggali ilmu, agar bisa mendapatkan sesuatu dari sumbernya dengan hasil paling OPTIMAL. Bagaimana sehausnya kebijakan dan kearifan seorang dalam menyiapkan diri untuk belajar. Saya akan membagikan sedikit cerita.
Suatu ketika di negeri China, ada seorang suhu terkenal yang sangat bijaksana yang selalu mengajarkan banyak hal bijak serta memberikan petuah-petuah indah tentang kehidupan kepada orang lain. Suatu hari ada lima orang profesor dari lima benua yang ingin bertemu untuk bercakap-cakap dan belajar dari suhu ini. Lima orang tadi adalah orang-orang pandai dan terkenal di tempat asal mereka yang ingin memperluas pengetahuan dan pengalaman. Mereka adalah public figure yang luar biasa, sering memberikan ceramah dan seminar-seminar. Mereka tentu bangga dengan prestasi yagn dicapai dan orang-orang sanga menghormati mereka.
Mereka datang menghadap suhu ini dan berkata, ”Suhu, kami ingin belajar sesuatu dari Anda, kami ingin menjadi orang yang lebih bijaksana,”
Suhu ini diam sebentar lalu mengambil sebuah cangkir serta poci teh dan segera menuangkan isinya ke dalam cangkir kecil itu. Suhu ini terus-menerus menuangkan isi poci tersebut ke dalam cangkir sampai isinya meluap.
Kelima orang pintar tadi tidak mengerti dan kemudian bertanya kepada suhu tersebut, mengapa dia tidak berhenti menuang teh meskipun sudah meluap. Sang suhu tersenyum dan berhenti menuangkan isi poci dan meletakkannya. Lantas dia berkata kepada kelima orang tadi, ”Kalau kita tidak mau mengosongkan cangkir itu lebih dahulu, bagaimana kita bisa mengisi air yang baru ke dalam cangkir itu?”
Bagaimana seseorang bisa belajar dan menerima ilmu jika dia mempunyai pemikiran bahwa dia lebih pintar dan cerdik daripada orang yang akan memberi masukan? Bagaimana dia bisa menerima masukan jika dia merasa lebih paham dan lebih mengetahui sesuatu dari tempat di mana dia harus belajar?
Jika kita hendak belajar dan menimba ilmu, kita terlebih dulu harus rendah hati. Pertama kita harus belajar untuk mengosongkan diri dan mengurangi dulu apa yang ada di dalam diri kita. Setelah cangkir kita kosong, kita bisa mengisinya lagi dengan teh kehidupan. Beranikan diri untuk sejenak mengosongkan ”cangkir” Anda.
Anda harus membaca halaman selanjutnya dengan perlahan dan penuh perenungan. Baca dan renungkan! Baca dan renungkan! Membaca tanpa perenungan tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik.
Setiap bab atau bagian memiliki nilai-nilai tersendiri. Tanamkan dalam hati dengan niat yang kuat untuk menjalankan langkah demi langkah. Jika Anda tertarik dengan buku ini, tentu Anda sedang tertarik untuk mengadakan perubahan yang spektakuler dalam kehidupan Anda. Dapatkan kemajuan yang mengagumkan dalam kehidupan Anda. Selamat membaca, selamat merenungkan, selamat memulai untuk berubah dan selamat berjuang!
Minds are like parachutes; they work best when open.”
--THOMAS DEWAR
--EPECTETUS
Sebelum Anda mulai membaca buku ini, ada sebuah kisah tentang bagaimana seharusnya kita menggali ilmu, agar bisa mendapatkan sesuatu dari sumbernya dengan hasil paling OPTIMAL. Bagaimana sehausnya kebijakan dan kearifan seorang dalam menyiapkan diri untuk belajar. Saya akan membagikan sedikit cerita.
Suatu ketika di negeri China, ada seorang suhu terkenal yang sangat bijaksana yang selalu mengajarkan banyak hal bijak serta memberikan petuah-petuah indah tentang kehidupan kepada orang lain. Suatu hari ada lima orang profesor dari lima benua yang ingin bertemu untuk bercakap-cakap dan belajar dari suhu ini. Lima orang tadi adalah orang-orang pandai dan terkenal di tempat asal mereka yang ingin memperluas pengetahuan dan pengalaman. Mereka adalah public figure yang luar biasa, sering memberikan ceramah dan seminar-seminar. Mereka tentu bangga dengan prestasi yagn dicapai dan orang-orang sanga menghormati mereka.
Mereka datang menghadap suhu ini dan berkata, ”Suhu, kami ingin belajar sesuatu dari Anda, kami ingin menjadi orang yang lebih bijaksana,”
Suhu ini diam sebentar lalu mengambil sebuah cangkir serta poci teh dan segera menuangkan isinya ke dalam cangkir kecil itu. Suhu ini terus-menerus menuangkan isi poci tersebut ke dalam cangkir sampai isinya meluap.
Kelima orang pintar tadi tidak mengerti dan kemudian bertanya kepada suhu tersebut, mengapa dia tidak berhenti menuang teh meskipun sudah meluap. Sang suhu tersenyum dan berhenti menuangkan isi poci dan meletakkannya. Lantas dia berkata kepada kelima orang tadi, ”Kalau kita tidak mau mengosongkan cangkir itu lebih dahulu, bagaimana kita bisa mengisi air yang baru ke dalam cangkir itu?”
Bagaimana seseorang bisa belajar dan menerima ilmu jika dia mempunyai pemikiran bahwa dia lebih pintar dan cerdik daripada orang yang akan memberi masukan? Bagaimana dia bisa menerima masukan jika dia merasa lebih paham dan lebih mengetahui sesuatu dari tempat di mana dia harus belajar?
Jika kita hendak belajar dan menimba ilmu, kita terlebih dulu harus rendah hati. Pertama kita harus belajar untuk mengosongkan diri dan mengurangi dulu apa yang ada di dalam diri kita. Setelah cangkir kita kosong, kita bisa mengisinya lagi dengan teh kehidupan. Beranikan diri untuk sejenak mengosongkan ”cangkir” Anda.
Anda harus membaca halaman selanjutnya dengan perlahan dan penuh perenungan. Baca dan renungkan! Baca dan renungkan! Membaca tanpa perenungan tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik.
Setiap bab atau bagian memiliki nilai-nilai tersendiri. Tanamkan dalam hati dengan niat yang kuat untuk menjalankan langkah demi langkah. Jika Anda tertarik dengan buku ini, tentu Anda sedang tertarik untuk mengadakan perubahan yang spektakuler dalam kehidupan Anda. Dapatkan kemajuan yang mengagumkan dalam kehidupan Anda. Selamat membaca, selamat merenungkan, selamat memulai untuk berubah dan selamat berjuang!
Minds are like parachutes; they work best when open.”
--THOMAS DEWAR
TIME to CHANGE (Waktunya untuk Berubah)
Kata Pengantar
TIME to CHANGE (Waktunya untuk Berubah)
Anda merasa jalan hidup anda terseok-seok? Banyak keinginan Anda yang tidak tercapai atau kehidupan Anda jauh dari yang anda inginkan? Anda merasa sudah berusaha keras namun tidak membawa perubahan yang berarti?
Apakah kehidupan yang Anda jalani saat ini benar-benar kehidupan yang Anda inginkan? Tujuan karier Anda sudah tercapai? Apakah yang ingin Anda miliki sudah semuanya terpenuhi? Anda merasa gagal dengan apa yang telah Anda perjuangkan selama ini?
Jangan khawatir! Anda tidak sendiri. Sekarang saatnya Anda ”berpikir dan bertindak beda”. Saatnya berubah. Saatnya membuat perubahan.
Beberapa waktu yang lalu, saya memimpin sebuah acara perenungan atau kontemplasi di sore hari untuk acara perpisahan karyawan sebuah perusahaan, yang dengan terpaksa merumahkan karyawannya yang sudah puluhan tahun bekerja. Ohh! Sungguh pemandangan yang menyentuh. Mereka saling berpelukan dan hampir setiap yang hadir berkaca-kaca. Air mata persahabatan. Air mata perpisahan. Entah air mata apa lagi.
Tetapi ada pertanyaan besar di balik semua itu. Ke mana setelah ini? Benarkah mereka mampu mengelola pesangonnya? Cepatkah mereka mendapatkan pekerjaan kembali? Ada sedikit kecemasan di hati saya, kalau-kalau mereka tidak bisa memelihara semangatnya. Karena semangat ini adalah yang paling penting. Uang pasti bisa dicari, selama kita masih memiliki semangat, kepercayaan diri dan mental pantang menyerah.
Ahh! Memang sesuatu pasti berubah, baik lingkungan maupun diri kita. Setiap detik kita berubah. Seharusnya justru kita yang harus proaktif menyambut perubahan itu.
Buku yang sekarang Anda baca ini, bisa menjadi cambuk, inspirasi, acuan, dan panduan bagi Anda. Anda beruntung sednag membaca buku ini. Saat ini saya akan bertanya kepada Anda: Apakah Anda siap berubah? Atau Anda akan membiarkan suatu perubahan yagn menyeret Anda. Apakah Anda sekarang sedang berada di comfort zone yang memanjakan Anda? Hati-hati!
Sebaiknya Anda bersiap diri. Sekaranglah saatnya Anda berubah, bukan besok atau bulan depan. Anda bisa jauh lebih sukses daripada sekarang. Jangan meng-underestimate diri Anda sendiri. Anda bisa jauh lebih sukses. Karena kesuksesan hanyalah sebuah pilihan. Anda memilih untuk sukses? Anda yang menentukan!
Selamat membaca, merenungkan, serta mengimplementasikannya. Bersiaplah untuk perubahan yang spektakuler. Anda mau? Itu menjadi pilihan Anda. Anda yang menentukan semuanya untuk kehidupan Anda.
TIME to CHANGE (Waktunya untuk Berubah)
Anda merasa jalan hidup anda terseok-seok? Banyak keinginan Anda yang tidak tercapai atau kehidupan Anda jauh dari yang anda inginkan? Anda merasa sudah berusaha keras namun tidak membawa perubahan yang berarti?
Apakah kehidupan yang Anda jalani saat ini benar-benar kehidupan yang Anda inginkan? Tujuan karier Anda sudah tercapai? Apakah yang ingin Anda miliki sudah semuanya terpenuhi? Anda merasa gagal dengan apa yang telah Anda perjuangkan selama ini?
Jangan khawatir! Anda tidak sendiri. Sekarang saatnya Anda ”berpikir dan bertindak beda”. Saatnya berubah. Saatnya membuat perubahan.
Beberapa waktu yang lalu, saya memimpin sebuah acara perenungan atau kontemplasi di sore hari untuk acara perpisahan karyawan sebuah perusahaan, yang dengan terpaksa merumahkan karyawannya yang sudah puluhan tahun bekerja. Ohh! Sungguh pemandangan yang menyentuh. Mereka saling berpelukan dan hampir setiap yang hadir berkaca-kaca. Air mata persahabatan. Air mata perpisahan. Entah air mata apa lagi.
Tetapi ada pertanyaan besar di balik semua itu. Ke mana setelah ini? Benarkah mereka mampu mengelola pesangonnya? Cepatkah mereka mendapatkan pekerjaan kembali? Ada sedikit kecemasan di hati saya, kalau-kalau mereka tidak bisa memelihara semangatnya. Karena semangat ini adalah yang paling penting. Uang pasti bisa dicari, selama kita masih memiliki semangat, kepercayaan diri dan mental pantang menyerah.
Ahh! Memang sesuatu pasti berubah, baik lingkungan maupun diri kita. Setiap detik kita berubah. Seharusnya justru kita yang harus proaktif menyambut perubahan itu.
Buku yang sekarang Anda baca ini, bisa menjadi cambuk, inspirasi, acuan, dan panduan bagi Anda. Anda beruntung sednag membaca buku ini. Saat ini saya akan bertanya kepada Anda: Apakah Anda siap berubah? Atau Anda akan membiarkan suatu perubahan yagn menyeret Anda. Apakah Anda sekarang sedang berada di comfort zone yang memanjakan Anda? Hati-hati!
Sebaiknya Anda bersiap diri. Sekaranglah saatnya Anda berubah, bukan besok atau bulan depan. Anda bisa jauh lebih sukses daripada sekarang. Jangan meng-underestimate diri Anda sendiri. Anda bisa jauh lebih sukses. Karena kesuksesan hanyalah sebuah pilihan. Anda memilih untuk sukses? Anda yang menentukan!
Selamat membaca, merenungkan, serta mengimplementasikannya. Bersiaplah untuk perubahan yang spektakuler. Anda mau? Itu menjadi pilihan Anda. Anda yang menentukan semuanya untuk kehidupan Anda.
Jumat, 15 Februari 2008
10 PERTANYAAN PENTING...hehe
1. Kalo Circle-K itu buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 12 bulan setahun. Kenapa dipintunya ada lobang kunci?
2. Katanya wajan teflon itu anti lengket. Gimana caranya mereka menempelkan stiker teflon anti lengket di wajan itu?
3. Perlukah kita pake peredam suara kalo kita nembak seorang pantomim?
4. Kenapa mereka mensteril jarum suntik pada hukuman mati suntik?
5. Kalo kura-kura kehilangan tempurungnya, Dia gelandangan atau telanjang?
6. Kalo olive oil berasal dari buah olive, kalo baby oil?
7. Apa yang terjadi kalo ada orang kaget setengah mati, mengalaminya dua kali?
8. Kalo "kotak Hitam" di pesawat itu tidak bisa hancur, Kenapa mereka nggak bikin seluruh pesawat dari bahan yang sama?
9. Kalo ada orang yang ketagihan counseling, Gimana cara menyembuhkan mereka?
10.Kenapa email ini masih terus baca? padahal perusahaan anda udah rugi
5 menit?
11.He he he he he
2. Katanya wajan teflon itu anti lengket. Gimana caranya mereka menempelkan stiker teflon anti lengket di wajan itu?
3. Perlukah kita pake peredam suara kalo kita nembak seorang pantomim?
4. Kenapa mereka mensteril jarum suntik pada hukuman mati suntik?
5. Kalo kura-kura kehilangan tempurungnya, Dia gelandangan atau telanjang?
6. Kalo olive oil berasal dari buah olive, kalo baby oil?
7. Apa yang terjadi kalo ada orang kaget setengah mati, mengalaminya dua kali?
8. Kalo "kotak Hitam" di pesawat itu tidak bisa hancur, Kenapa mereka nggak bikin seluruh pesawat dari bahan yang sama?
9. Kalo ada orang yang ketagihan counseling, Gimana cara menyembuhkan mereka?
10.Kenapa email ini masih terus baca? padahal perusahaan anda udah rugi
5 menit?
11.He he he he he
LAPTOP : Intel Centrino Core 2 Duo Mobile Technology
Intel Centrino Core 2 Duo Mobile Technology
Notebook dengan Intel Centrino Duo mobile technology dengan Intel Core 2 Duo 64-bit mobile processors adalah teknologi terbaru dan terbaik saat ini. Teknologi ini menawarkan lebih dari 2 kali lipat performa prosesor, ketika melakukan aplikasi multitasking. Dan menggunakan daya listrik sampai 28% lebih rendah dibandingkan teknologi sebelumnya Intel Centrino mobile technology.
Dengan L2 cache memory 4MB, dibandingkan dengan 2MB pada Intel Core Duo, prosesor Intel Core 2 Duo menawarkan pemrosesan data yang lebih efisien, memberikan performa tertinggi dalam hal respon dan erfisisiensi pemakaian tenaga.
Teknologi ini juga mendukung aplikasi 64-bit dan sistem operasi Microsoft Vista.
Notebook dengan Intel Centrino Duo mobile technology dengan Intel Core 2 Duo 64-bit mobile processors adalah teknologi terbaru dan terbaik saat ini. Teknologi ini menawarkan lebih dari 2 kali lipat performa prosesor, ketika melakukan aplikasi multitasking. Dan menggunakan daya listrik sampai 28% lebih rendah dibandingkan teknologi sebelumnya Intel Centrino mobile technology.
Dengan L2 cache memory 4MB, dibandingkan dengan 2MB pada Intel Core Duo, prosesor Intel Core 2 Duo menawarkan pemrosesan data yang lebih efisien, memberikan performa tertinggi dalam hal respon dan erfisisiensi pemakaian tenaga.
Teknologi ini juga mendukung aplikasi 64-bit dan sistem operasi Microsoft Vista.
LAPTOP : Panduan Membaca Prosesor Notebook
Panduan Membaca Prosesor Notebook
Membaca nomer seri pada prosesor memang seringkali membingungkan, karena banyak macamnya, beberapa nomer agak mirip dan tidak kelihatan bedanya.
Jika anda bingung silahkan gunakan tabel dibawah ini untuk patokan.
Intel Celeron M Processor 410 (1,46GHz, 1MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Celeron M Processor 420 (1,6GHz, 1MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Celeron M Processor 430 (1,73GHz, 1MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Pentium M Processor 740 (1,73GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Pentium M Processor 750 (1,8GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Pentium M Processor 760 (2,0GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2050 (1,6GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2300 (1,66GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2300E (1,66GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2400 (1,83GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2500 (2,0GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T5200 (1,6GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T5500 (1,66GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T5600 (1,83GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T7200 (2,00GHz, 4MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T7400 (2,16GHz, 4MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T7600 (2,33GHz, 4MB cache memory, 667MHz FSB)
AMD Turion 64 ML34 (1,8GHz, 128KB cache memory)
AMD Turion 64 MK36 (2,0GHz, 512KB cache memory)
AMD Turion 64 ML37 (2,2GHz, 1MB cache memory)
AMD Turion 64 X2 TL50 (1,6GHz, 512KB cache memory)
AMD Turion 64 X2 TL60 (2,0GHz, 2x512KB cache memory)
Penjelasan beberapa istilah yang sering digunakan untuk prosesor:
Arsitektur: Rancangan dasar mikroprosesor yang mungkin menyertakan teknologi proses atau pengembangan aritektur yang lain.
Cache Memory (MB/KB): adalah tempat penyimpanan sementara untuk data yang sering atau baru diakses. Menyimpan data tertentu dalam cache akan mempercepat operasi komputer. Besar cache diukur dalam megabytes (MB) atau kilobytes (KB). Semakin besar semakin bagus.
Clock Speed (MHz/GHz): adalah kecepatan internal prosesor, menunjukkan seberapa cepat prosesor dapat memproses data. Clock speed biasa diukur dalam megahertz (MHz) atau gigahertz (GHz). Semakin besar semakin bagus.
Front Side Bus / FSB (MHz/GHz): menunjukan seberapa besar kecepatan jalur yang menghubungkan antara prosesor dan komponen penting lainnya. Kecepatan front side bus diukur dengan satuan megahertz (MHz) atau gigahertz (GHz). Semakin besar semakin bagus.
Celeron: adalah keluarga mikroprosesor buatan Intel Corporation dengan arsitektur Pentium II, tetapi dengan sedikit pengurangan memori cache demi mempertahankan faktor ekonomis. Memori cache L2 Celeron hanya berukuran 128 KB, sementara Pentium II memiliki memori cache L2 sebesar 512 KB.
Intel Pentium M: adalah sebuah mikroprosesor Intel x86 yang didesain oleh Intel untuk digunakan secara eksklusif untuk komputer portabel, semacam Notebook atau PC Tablet. Pentium M pertama kali dirilis pada bulan Maret 2003, bersamaan dengan chipset Intel 855, dan kartu adapter jaringan Intel PRO/Wireless 2100 Mini PCI, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan Intel Centrino jika ketiga komponen tersebut disatukan dalam satu sistem. Hasil desain tersebut, menjadikan Pentium M menawarkan performa yang sebanding, atau bahkan lebih cepat dibandingkan dengan prosesor Pentium 4, dengan tetap menekan penggunaan daya dan juga menekan terjadinya panas berlebih.
Dual Core / Core Duo: adalah penggunaan dua buah inti (core) prosesor dalam sebuah kemasan prosesor konvensional. Dual core (inti prosesor) ditempatkan pada sebuah CPU untuk meningkatkan kinerjanya. Setiap core ini tidak lebih cepat dibanding CPU biasa dengan clockspeed yang sama, tetapi semua proses perhitungan dibagi kepada 2 inti prosesor tersebut. Logikanya, menggunakan prosesor multi-core akan mempercepat perhitungan algoritma yang dikerjakan sebuah sistem PC. Diibaratkan, berpikir sebuah pekerjaan dengan menggunakan dua otak, tentunya pekerjaan itu akan lebih cepet beres. Produsen prosesor terkemuka di dunia (Intel dan AMD), mengembangkan teknologi dual core ini karena tuntutan aplikasi-aplikasi yang semakin tinggi atas prosesor yang memiliki tingkat komputasi yang tinggi. Karena pengembangan prosesor dengan menggunakan satu inti sudah mulai stagnan, maka mulai dikembangkan prosesor yang memiliki inti prosesor lebih dari satu.
Membaca nomer seri pada prosesor memang seringkali membingungkan, karena banyak macamnya, beberapa nomer agak mirip dan tidak kelihatan bedanya.
Jika anda bingung silahkan gunakan tabel dibawah ini untuk patokan.
Intel Celeron M Processor 410 (1,46GHz, 1MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Celeron M Processor 420 (1,6GHz, 1MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Celeron M Processor 430 (1,73GHz, 1MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Pentium M Processor 740 (1,73GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Pentium M Processor 750 (1,8GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel Pentium M Processor 760 (2,0GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2050 (1,6GHz, 2MB cache memory, 533MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2300 (1,66GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2300E (1,66GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2400 (1,83GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel CoreDuo Processor T2500 (2,0GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T5200 (1,6GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T5500 (1,66GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T5600 (1,83GHz, 2MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T7200 (2,00GHz, 4MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T7400 (2,16GHz, 4MB cache memory, 667MHz FSB)
Intel Core2Duo Procesor T7600 (2,33GHz, 4MB cache memory, 667MHz FSB)
AMD Turion 64 ML34 (1,8GHz, 128KB cache memory)
AMD Turion 64 MK36 (2,0GHz, 512KB cache memory)
AMD Turion 64 ML37 (2,2GHz, 1MB cache memory)
AMD Turion 64 X2 TL50 (1,6GHz, 512KB cache memory)
AMD Turion 64 X2 TL60 (2,0GHz, 2x512KB cache memory)
Penjelasan beberapa istilah yang sering digunakan untuk prosesor:
Arsitektur: Rancangan dasar mikroprosesor yang mungkin menyertakan teknologi proses atau pengembangan aritektur yang lain.
Cache Memory (MB/KB): adalah tempat penyimpanan sementara untuk data yang sering atau baru diakses. Menyimpan data tertentu dalam cache akan mempercepat operasi komputer. Besar cache diukur dalam megabytes (MB) atau kilobytes (KB). Semakin besar semakin bagus.
Clock Speed (MHz/GHz): adalah kecepatan internal prosesor, menunjukkan seberapa cepat prosesor dapat memproses data. Clock speed biasa diukur dalam megahertz (MHz) atau gigahertz (GHz). Semakin besar semakin bagus.
Front Side Bus / FSB (MHz/GHz): menunjukan seberapa besar kecepatan jalur yang menghubungkan antara prosesor dan komponen penting lainnya. Kecepatan front side bus diukur dengan satuan megahertz (MHz) atau gigahertz (GHz). Semakin besar semakin bagus.
Celeron: adalah keluarga mikroprosesor buatan Intel Corporation dengan arsitektur Pentium II, tetapi dengan sedikit pengurangan memori cache demi mempertahankan faktor ekonomis. Memori cache L2 Celeron hanya berukuran 128 KB, sementara Pentium II memiliki memori cache L2 sebesar 512 KB.
Intel Pentium M: adalah sebuah mikroprosesor Intel x86 yang didesain oleh Intel untuk digunakan secara eksklusif untuk komputer portabel, semacam Notebook atau PC Tablet. Pentium M pertama kali dirilis pada bulan Maret 2003, bersamaan dengan chipset Intel 855, dan kartu adapter jaringan Intel PRO/Wireless 2100 Mini PCI, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan Intel Centrino jika ketiga komponen tersebut disatukan dalam satu sistem. Hasil desain tersebut, menjadikan Pentium M menawarkan performa yang sebanding, atau bahkan lebih cepat dibandingkan dengan prosesor Pentium 4, dengan tetap menekan penggunaan daya dan juga menekan terjadinya panas berlebih.
Dual Core / Core Duo: adalah penggunaan dua buah inti (core) prosesor dalam sebuah kemasan prosesor konvensional. Dual core (inti prosesor) ditempatkan pada sebuah CPU untuk meningkatkan kinerjanya. Setiap core ini tidak lebih cepat dibanding CPU biasa dengan clockspeed yang sama, tetapi semua proses perhitungan dibagi kepada 2 inti prosesor tersebut. Logikanya, menggunakan prosesor multi-core akan mempercepat perhitungan algoritma yang dikerjakan sebuah sistem PC. Diibaratkan, berpikir sebuah pekerjaan dengan menggunakan dua otak, tentunya pekerjaan itu akan lebih cepet beres. Produsen prosesor terkemuka di dunia (Intel dan AMD), mengembangkan teknologi dual core ini karena tuntutan aplikasi-aplikasi yang semakin tinggi atas prosesor yang memiliki tingkat komputasi yang tinggi. Karena pengembangan prosesor dengan menggunakan satu inti sudah mulai stagnan, maka mulai dikembangkan prosesor yang memiliki inti prosesor lebih dari satu.
LAPTOP : Bagaimana Memilih Baterai Notebook?
Dokter Notebook : Bagaimana Memilih Baterai Notebook?
Kabarnya notebook banyak bermasalah soal baterai ya Dok? Apakah ada petunjuk cara memilih notebook berdasarkan kemampuan baterainya?
Jawaban:
Bung Udjo, baterai memang komponen penting dalam notebook. Sebagus-bagusnya notebook, jika tidak ditunjang dengan baterai yang tahan lama itu percuma saja. Karena, keunggulan notebook adalah dapat digunakan di mana saja, kapan saja.
Namun, ini bukan berarti Anda harus selalu mencari notebook yang baterainya mampu bertahan selama-lamanya tanpa diisi ulang. Selain belum ada teknologi baterai seperti itu, pemilihan daya tahan baterai notebook bisa disesuaikan dengan penggunaan.
Sebagai patokan saja, sebuah notebook paling tidak harus bisa bertahan selama 2 jam tanpa menggunakan AC Adapter untuk pemakaian normal. Jika di bawah itu, Anda patut memikirkan kembali pilihan Anda.
Perlu jadi pertimbangan juga bahwa penggunaan fasilitas seperti Wifi atau Bluetooth akan meningkatkan konsumsi baterai. Oleh karena itu, salah satu trik untuk menghemat baterai adalah mematikan fungsi-fungsi tersebut.
Jika perlu, pilihlah notebook yang memungkinkan dipasangnya baterai tambahan. Biasanya baterai tambahan bisa dipasangkan pada media bay notebook jenis tertentu.
Tips Perawatan Layar Notebook
25 September 2007
Tidak seperti monitor pada umumnya, layar notebook memang mebutuhkan perhatian dan perawatan yang ekstra. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa Anda manfaatkan.
- Selalu tutup notebook Anda jika tidak sedang digunakan. Jika perlu gunakan penutup anti debu dari plastik atau simpan dalam tas notebook.
- Jangan pernah menyentuh layar notebook, apalagi dengan benda tajam.
- Jangan menyemprotkan cairan pembersih langsung pada layar notebook.
- Saat notebook tertutup usahakan notebook tidak mengalami tekanan. Terutama jangan letakkan benda-benda berat di atas notebook yang tertutup.
- Jangan menutup notebook saat ada benda tertentu antara layar dan keyboard. Bahkan selembar kertas yang terjepit antara layar dan keyboard bisa menjadi penyebab kerusakan layar.
- Jangan menutup notebook dengan cara membanting.
- Untuk membersihkan layar notebook, gunakan sikat lembut yang memang dirancang untuk membersihkan layar LCD dari debu.
- Jika sikat tidak cukup, gunakan kain lembut atau tisu yang dibasahi dengan cairan pembersih. Ingat! Jangan gunakan cairan pembersih yang mengandung amoniak atau alkohol. Semprotkan cairan pembersih pada kain dan usap layar perlahan-lahan saat membersihkan.
- Cairan pembersih untuk layar notebook disarankan menggunakan jenis pembersih yang sama dengan yang digunakan untuk layar kamera digital. Cairan ini biasanya bisa didapatkan di toko penjual perlengkapan kamera.
Kabarnya notebook banyak bermasalah soal baterai ya Dok? Apakah ada petunjuk cara memilih notebook berdasarkan kemampuan baterainya?
Jawaban:
Bung Udjo, baterai memang komponen penting dalam notebook. Sebagus-bagusnya notebook, jika tidak ditunjang dengan baterai yang tahan lama itu percuma saja. Karena, keunggulan notebook adalah dapat digunakan di mana saja, kapan saja.
Namun, ini bukan berarti Anda harus selalu mencari notebook yang baterainya mampu bertahan selama-lamanya tanpa diisi ulang. Selain belum ada teknologi baterai seperti itu, pemilihan daya tahan baterai notebook bisa disesuaikan dengan penggunaan.
Sebagai patokan saja, sebuah notebook paling tidak harus bisa bertahan selama 2 jam tanpa menggunakan AC Adapter untuk pemakaian normal. Jika di bawah itu, Anda patut memikirkan kembali pilihan Anda.
Perlu jadi pertimbangan juga bahwa penggunaan fasilitas seperti Wifi atau Bluetooth akan meningkatkan konsumsi baterai. Oleh karena itu, salah satu trik untuk menghemat baterai adalah mematikan fungsi-fungsi tersebut.
Jika perlu, pilihlah notebook yang memungkinkan dipasangnya baterai tambahan. Biasanya baterai tambahan bisa dipasangkan pada media bay notebook jenis tertentu.
Tips Perawatan Layar Notebook
25 September 2007
Tidak seperti monitor pada umumnya, layar notebook memang mebutuhkan perhatian dan perawatan yang ekstra. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa Anda manfaatkan.
- Selalu tutup notebook Anda jika tidak sedang digunakan. Jika perlu gunakan penutup anti debu dari plastik atau simpan dalam tas notebook.
- Jangan pernah menyentuh layar notebook, apalagi dengan benda tajam.
- Jangan menyemprotkan cairan pembersih langsung pada layar notebook.
- Saat notebook tertutup usahakan notebook tidak mengalami tekanan. Terutama jangan letakkan benda-benda berat di atas notebook yang tertutup.
- Jangan menutup notebook saat ada benda tertentu antara layar dan keyboard. Bahkan selembar kertas yang terjepit antara layar dan keyboard bisa menjadi penyebab kerusakan layar.
- Jangan menutup notebook dengan cara membanting.
- Untuk membersihkan layar notebook, gunakan sikat lembut yang memang dirancang untuk membersihkan layar LCD dari debu.
- Jika sikat tidak cukup, gunakan kain lembut atau tisu yang dibasahi dengan cairan pembersih. Ingat! Jangan gunakan cairan pembersih yang mengandung amoniak atau alkohol. Semprotkan cairan pembersih pada kain dan usap layar perlahan-lahan saat membersihkan.
- Cairan pembersih untuk layar notebook disarankan menggunakan jenis pembersih yang sama dengan yang digunakan untuk layar kamera digital. Cairan ini biasanya bisa didapatkan di toko penjual perlengkapan kamera.
LAPTOP : Mengapa Memilih Dual Core ?
Mengapa Memilih Dual Core ?
Prosesor Dual Core, bisa dianalogikan sebagai kepala yang berisi dua otak, atau bolehlah kita analogikan juga sebagai ruangan produksi dengan dua mesin. Mengapa, dan juga: siapa sebenarnya yang membutuhkan dua otak? Jawaban yang paling sederhana; mereka yang menggunakan komputer yang melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Misal; memindahkan/merubah cd musik menjadi mp3 ke dalam harddisk komputer, dan saat bersamaan mengetik surat perjanjian. Atau berbagai kombinasi lainnya. Bila komputer sebelumnya dalam memproses pekerjaan seperti urut kacang, maka dengan dual core bisa dilaksanakan bersamaan.
Bagaimana memilih Notebook dengan Dual Core?
Anda boleh mempertimbangkan merk, dan terutama; harga. Namun, yang utama adalah; spesifikasi. Pastikan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan anda, spesifikasi tinggi bisa jadi malah melebihi kebutuhan anda dan tidak termanfaatkan optimal, dan malah membebani keuangan anda karena spesifikasi tinggi berbanding lurus dengan harga yang tinggi. Juga merk, semakin terkenal biayanya semakin mahal. Mohon dimaklumi, untuk menjadi terkenal itu memakan biaya, dan anda sebagai konsumenlah yang membiayai keterkenalan merk, yang berujung pada harga.
Namun bila ada yang berspesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau, bukankah memang itu yang diharapkan konsumen?
Maka, perhatikan spesifikasi sebagai pertimbangan utama, kemudian harga. Menurut para engineer, pada dasarnya ‘isi’ (atau ‘jeroan’) notebook itu identik, yang membedakan adalah kemasan dan brand.
Dual Core saat ini mengacu pada prosesor, yang berarti; ketika memilih notebook dengan dual core perhatikan tipe prosesor yang digunakan. Karena biasanya kebanyakan notebook prosesornya jarang memiliki opsi untuk bisa (dan mau) di upgrade. Intel, produsen prosesor yang paling terkenal, menggunakan istilah CORE DUO dan CORE 2 DUO bagi jajaran prosesor dual core-nya.
Ada banyak sekali variasi Core Duo dari Intel, dari tipe prosesor dengan spesifikasi yag biasa, sampai tipe dengan spesifikasi advance. Ada tiga komponen yang harus diperhatian dalam menilik prosesor Core Duo,
pertama; ClockSpeed,
kedua; L2Cache,
ketiga; FSB.
Ketiga – tiganya menggunakan besaran angka, yang semakin besar berarti semakin baik spesifikasinya. Misal; T2400 dengan ClockSpeed 1.83Ghz, L2 Cache 2Mb, dan FSB 533Mhz. Atau yang Core 2 Duo T7200 dengan ClockSpeed 2.0Ghz, L2Cache 4Mb, dan FSB 667Mhz.
Untuk jajaran dual core, Intel menggunakan kode Txxxx, dimana x adalah kombinasi angka. Bagi Core Duo, biasanya menggunakan angka 2 sebagai awal (misal; T2400), sedangkan untuk Core 2 Duo menggunakan angka 5 atau 7 sebagai awal (misal: T5500 atau T7200). Semakin besar angkanya semakin baik.
Bila anda sudah berketetapan hati memilih dan akan menggunakan notebook dengan dual core dari Intel, disarankan memilih prosesor dengan kode T2xxx dimana angka x setelah angka 2 berangka 3 atau malah 4 (Misal: T2400).
Atau bila dana anda mencukupi untuk membeli yang Core 2 Duo, disarankan memilih yang kepala 7 (T7xxx), misalnya yang menggunakan T7200 atau lebih tinggi (T7300 dst).
Setelah mempertimbangkan prosesor, luangkan waktu untuk memperhatikan besaran; RAM MEMORY (ddr2), Harddisk (minimum 40Gb), juga Optical Drive (DVDRW). Bila anda tidak puas dengan spesifikasi memory dkk tersebut, -berbeda dengan prosesor yang sulit- maka sangat dimungkinkan untuk menambah/upgrade ke yang lebih tinggi. Bila dana mencukupi, bisa upgrade pada saat membeli. Namun pastikan juga notebook yang anda beli memiliki kemungkinan di upgrade di masa mendatang ketika anda memiliki dana lebih di masa depan.
Sekali lagi, pertimbangan utama adalah; spesifikasi, kemudian harga. Nanti dulu, jangan lupa; Purna Jual. Semakin lama masa jaminan semakin baik. Akan lebih baik lagi bila merk notebook yang anda beli memiliki jaringan Service Centre di berbagai kota di Indonesia. Bila dalam setahun anda bepergian ke luar negeri lebih dari 3-4 kali dan membawa notebook saat bepergian tersebut, barulah anda pertimbangkan International Warranty. Bila tidak/jarang bepergian keluar negeri, pilihan ada di tangan anda.
Prosesor Dual Core, bisa dianalogikan sebagai kepala yang berisi dua otak, atau bolehlah kita analogikan juga sebagai ruangan produksi dengan dua mesin. Mengapa, dan juga: siapa sebenarnya yang membutuhkan dua otak? Jawaban yang paling sederhana; mereka yang menggunakan komputer yang melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Misal; memindahkan/merubah cd musik menjadi mp3 ke dalam harddisk komputer, dan saat bersamaan mengetik surat perjanjian. Atau berbagai kombinasi lainnya. Bila komputer sebelumnya dalam memproses pekerjaan seperti urut kacang, maka dengan dual core bisa dilaksanakan bersamaan.
Bagaimana memilih Notebook dengan Dual Core?
Anda boleh mempertimbangkan merk, dan terutama; harga. Namun, yang utama adalah; spesifikasi. Pastikan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan anda, spesifikasi tinggi bisa jadi malah melebihi kebutuhan anda dan tidak termanfaatkan optimal, dan malah membebani keuangan anda karena spesifikasi tinggi berbanding lurus dengan harga yang tinggi. Juga merk, semakin terkenal biayanya semakin mahal. Mohon dimaklumi, untuk menjadi terkenal itu memakan biaya, dan anda sebagai konsumenlah yang membiayai keterkenalan merk, yang berujung pada harga.
Namun bila ada yang berspesifikasi tinggi dengan harga lebih terjangkau, bukankah memang itu yang diharapkan konsumen?
Maka, perhatikan spesifikasi sebagai pertimbangan utama, kemudian harga. Menurut para engineer, pada dasarnya ‘isi’ (atau ‘jeroan’) notebook itu identik, yang membedakan adalah kemasan dan brand.
Dual Core saat ini mengacu pada prosesor, yang berarti; ketika memilih notebook dengan dual core perhatikan tipe prosesor yang digunakan. Karena biasanya kebanyakan notebook prosesornya jarang memiliki opsi untuk bisa (dan mau) di upgrade. Intel, produsen prosesor yang paling terkenal, menggunakan istilah CORE DUO dan CORE 2 DUO bagi jajaran prosesor dual core-nya.
Ada banyak sekali variasi Core Duo dari Intel, dari tipe prosesor dengan spesifikasi yag biasa, sampai tipe dengan spesifikasi advance. Ada tiga komponen yang harus diperhatian dalam menilik prosesor Core Duo,
pertama; ClockSpeed,
kedua; L2Cache,
ketiga; FSB.
Ketiga – tiganya menggunakan besaran angka, yang semakin besar berarti semakin baik spesifikasinya. Misal; T2400 dengan ClockSpeed 1.83Ghz, L2 Cache 2Mb, dan FSB 533Mhz. Atau yang Core 2 Duo T7200 dengan ClockSpeed 2.0Ghz, L2Cache 4Mb, dan FSB 667Mhz.
Untuk jajaran dual core, Intel menggunakan kode Txxxx, dimana x adalah kombinasi angka. Bagi Core Duo, biasanya menggunakan angka 2 sebagai awal (misal; T2400), sedangkan untuk Core 2 Duo menggunakan angka 5 atau 7 sebagai awal (misal: T5500 atau T7200). Semakin besar angkanya semakin baik.
Bila anda sudah berketetapan hati memilih dan akan menggunakan notebook dengan dual core dari Intel, disarankan memilih prosesor dengan kode T2xxx dimana angka x setelah angka 2 berangka 3 atau malah 4 (Misal: T2400).
Atau bila dana anda mencukupi untuk membeli yang Core 2 Duo, disarankan memilih yang kepala 7 (T7xxx), misalnya yang menggunakan T7200 atau lebih tinggi (T7300 dst).
Setelah mempertimbangkan prosesor, luangkan waktu untuk memperhatikan besaran; RAM MEMORY (ddr2), Harddisk (minimum 40Gb), juga Optical Drive (DVDRW). Bila anda tidak puas dengan spesifikasi memory dkk tersebut, -berbeda dengan prosesor yang sulit- maka sangat dimungkinkan untuk menambah/upgrade ke yang lebih tinggi. Bila dana mencukupi, bisa upgrade pada saat membeli. Namun pastikan juga notebook yang anda beli memiliki kemungkinan di upgrade di masa mendatang ketika anda memiliki dana lebih di masa depan.
Sekali lagi, pertimbangan utama adalah; spesifikasi, kemudian harga. Nanti dulu, jangan lupa; Purna Jual. Semakin lama masa jaminan semakin baik. Akan lebih baik lagi bila merk notebook yang anda beli memiliki jaringan Service Centre di berbagai kota di Indonesia. Bila dalam setahun anda bepergian ke luar negeri lebih dari 3-4 kali dan membawa notebook saat bepergian tersebut, barulah anda pertimbangkan International Warranty. Bila tidak/jarang bepergian keluar negeri, pilihan ada di tangan anda.
Evaluasi Diri Demi Hari Esok Yang Lebih Baik
Begitu cepat waktu berlalu. Detik, menit, jam, seakan berlarian mengejar hari. Hari-haripun berputar lebih cepat diganti minggu dan disusul dengan bulan. Dan, fajar tahun yang barupun terbit meninggalkan sisa malam yang dipenuhi gelap, cahaya rembulan dan bintang gemintang. Direntang waktu setahun itu tentulah telah banyak sejarah yang kita torehkan.
Apakah itu sejarah tentang kebaikan atau mungkin keburukan.
Sejarah manis dan pahit yang telah dilalui. Semuanya akan menjadi pengalaman yang berharga untuk menjalani tahun yang akan datang dengan harapan akan lebih baik dan gemilang.
Oleh karenanya perlu sejenak kita merenungkan kembali, mengevaluasi segala yang telah kita lakukan pada tahun yang telah berlalu itu, hal ini penting agar dimasa mendatang kita bisa lebih banyak menoreh sejarah kebaikan dibanding keburukan. Lebih banyak mengecap kebahagiaan daripada kesengsaraan.
Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Trim's
Yudi.
Apakah itu sejarah tentang kebaikan atau mungkin keburukan.
Sejarah manis dan pahit yang telah dilalui. Semuanya akan menjadi pengalaman yang berharga untuk menjalani tahun yang akan datang dengan harapan akan lebih baik dan gemilang.
Oleh karenanya perlu sejenak kita merenungkan kembali, mengevaluasi segala yang telah kita lakukan pada tahun yang telah berlalu itu, hal ini penting agar dimasa mendatang kita bisa lebih banyak menoreh sejarah kebaikan dibanding keburukan. Lebih banyak mengecap kebahagiaan daripada kesengsaraan.
Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Trim's
Yudi.
GURU YANG TERBAIK
Guru yang Terbaik,
Apakah anda ingat akan guru terbaik anda pada masa sekolah, guru yang memberikan inspirasi bagi anda untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik? Guru tersebut memberi tantangan bagi anda untuk maju, lebih dari guru-guru lain.
Awalnya, mungkin tantangan ekstra itu terasa tidak adil, atau malah kejam. Tetapi sekarang anda akan memandang berbeda. Anda memandangnya dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena tantangan itulah anda bisa maju.
Saat ini ada guru hebat yang masih mengajar anda. Ia adalah "kehidupan". Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian dan frustasi dalam setiap pengajarannya.
Pelajaran dari kehidupan adalah keras, tetapi karenanya kita memperoleh pelajaran dan pertumbuhan terbesar. Kehidupan menantang kita dan mendorong kita lebih tinggi. Ia membantu menyingkap karakter sejati kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat.
Di luar segala pelajaran itu, renungkanlah. Guru yang paling mencintai dan memelihara kita itu telah membangun yang terbaik dari diri kita. Mungkin kita sekarang tidak menghargainya, tetapi akan tiba harinya anda akan bersyukur. Sama seperti kita bersyukur atas guru sekolah kita dulu.
Thank's
Yudi.
Apakah anda ingat akan guru terbaik anda pada masa sekolah, guru yang memberikan inspirasi bagi anda untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik? Guru tersebut memberi tantangan bagi anda untuk maju, lebih dari guru-guru lain.
Awalnya, mungkin tantangan ekstra itu terasa tidak adil, atau malah kejam. Tetapi sekarang anda akan memandang berbeda. Anda memandangnya dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena tantangan itulah anda bisa maju.
Saat ini ada guru hebat yang masih mengajar anda. Ia adalah "kehidupan". Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian dan frustasi dalam setiap pengajarannya.
Pelajaran dari kehidupan adalah keras, tetapi karenanya kita memperoleh pelajaran dan pertumbuhan terbesar. Kehidupan menantang kita dan mendorong kita lebih tinggi. Ia membantu menyingkap karakter sejati kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat.
Di luar segala pelajaran itu, renungkanlah. Guru yang paling mencintai dan memelihara kita itu telah membangun yang terbaik dari diri kita. Mungkin kita sekarang tidak menghargainya, tetapi akan tiba harinya anda akan bersyukur. Sama seperti kita bersyukur atas guru sekolah kita dulu.
Thank's
Yudi.
Dasar ASP.Net
Dasar ASP.Net
Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah .NET. Pada artikel ini akan dibahas tentang bagaimana melakukan setup development environment yang dapat menjalankan .NET.
ASP .NET dijalankan pada platform .NET Framework, jadi dengan kata lain dapat disebutkan bahwa sebelum "mendirikan" ASP .NET kita harus setting dasarnya dulu yaitu .NET Framework. Dan setelah itu baru kita dapat mulai mendirikan aplikasi ASP .NET ataupun Windows Form dari .NET.
Agar tidak terlalu banyak berbicara tentang teorinya maka mari kita lihat satu per satu langkah setup .NET.
1.System Requirements
Sebelumnya cek dulu komputer anda, apakah dapat digunakan untuk membuat aplikasi .NET
Operating System : MS Windows 2000 Professional ataupun Server (direkomendasikan SP2), Windows Xp Professional atau Home Edition
MS Internet Explorer 5.5 atau yang lebih baru.
Install IIS
MS .NET Framework 1.1 (versi terbaru), (Jangan lupa install Service Packnya juga). Didalam framework ini juga sudah meliputi Common language runtime, .NET Framework Library dan ASP.NET.
Informasi terbaru dari .NET Framework dapat di baca di Microsoft.
Jika anda menginstall .NET Framework sebelum menginstall IIS, maka IIS anda tidak mengenal .NET Framework anda. .
2.Development Tools
Ada beberapa pilihan dalam menentukan development tools.
MS Visual Studio 2003
Sudah tidak dapat di punkiri lagi bahwa tool ini yang pake "OK" diantara semua yang saya list di sini. Dengan MS VS ini anda dapat trace dan debug program ASP.NET anda, tidak seperti ASP klasik sebelumnya yang tidak dapat di trace errornya (harus menggunakan "respose.write"). Dan tentunya dilengkapi dengan intellisense yang memudahkan anda pada saat coding. Jika anda ingin menggunakan tool ini sebaiknya komputer anda minumum menggunakan memory 256 dan CPU dengan kecepatan PIII. Feature terakhir namun yang paling berguna adalah anda dapat meng-compile program anda menjadi .dll sehingga client anda tidak dapat melihat code anda lagi seperti ASP klasik.
Macromedia Dreamweaver MX.
Untuk Tool yang ini tidak kalah menarik, pada bagian editor juga ada intellisense untuk ASP.NET. hanya saja tidak dapat tracing program.Bagi anda yang menggunakan komputer dengan requirement PII lebih baik menggunakan tool ini, karena akan mempercepat pada saat anda melakukan development.
Web Matrix
Tool yang kecil dan free. Tentunya anda harus tahu jika Microsoft memberikan sesuatu degan FREE, pasti ada kekurangannya, dan cukup banyak.
Pertama, tidak ada intellisense, tidak dapat di tracing program, hanya editornya saja yang di lengkapi dengan warna warni.Keunggulannya adalah adanya class browser. Bagi anda yang kecepatan koneksi internetnya cukup tinggi dapat lihat di website microsoft, tetapi jika tidak maka anda disarankan menginstall Web Matrix ini sehingga dapat menggunakan class browser yang sangat berguna itu. Jadi dapat disimpulkan Tool ini dijadikan sebagai bagian dari referensi anda.
Notepad
Notepad merupakan aplikasi kecil yang tidak terlupakan, selalu berguna dari dulu hingga sekarang. Pada pemrograman ASP klasik, aplikasi ini merupakan favorit saya. Namun jika anda sudah advance di pemrograman .NET notepad selalu is the best. Atau jika anda berada jauh dari komputer pribadi anda maka tool ini dapat digunakan.
3.Komponen Optional
Untuk komponen yang optional ini berhubungan dengan database.
Anda dapat menggunakan ACCESS ataupun SQL Server.
Namun untuk development ada 1 lagi yang aplikasi SQL yang lebih kecil di sini yaitu MSDE engine. Aplikasi ini FREE, sehingga anda tidak perlu menginstall SQL Server. Namun MSDE ini hanya dapat di gunakan untuk development, karena pada saat aplikasi anda di hosting tidak dapat menggunakan aplikasi ini lagi.
Jadi sekilas dapat kita lihat bahwa tidak terlalu rumit dalam memulai .NET. Pada artikel selanjutkan akan kita bahas mengenal komponen di ASP .NET lebih mendalam. Dasar ASP.Net
Suksesssss..... go...!!!
Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah .NET. Pada artikel ini akan dibahas tentang bagaimana melakukan setup development environment yang dapat menjalankan .NET.
ASP .NET dijalankan pada platform .NET Framework, jadi dengan kata lain dapat disebutkan bahwa sebelum "mendirikan" ASP .NET kita harus setting dasarnya dulu yaitu .NET Framework. Dan setelah itu baru kita dapat mulai mendirikan aplikasi ASP .NET ataupun Windows Form dari .NET.
Agar tidak terlalu banyak berbicara tentang teorinya maka mari kita lihat satu per satu langkah setup .NET.
1.System Requirements
Sebelumnya cek dulu komputer anda, apakah dapat digunakan untuk membuat aplikasi .NET
Operating System : MS Windows 2000 Professional ataupun Server (direkomendasikan SP2), Windows Xp Professional atau Home Edition
MS Internet Explorer 5.5 atau yang lebih baru.
Install IIS
MS .NET Framework 1.1 (versi terbaru), (Jangan lupa install Service Packnya juga). Didalam framework ini juga sudah meliputi Common language runtime, .NET Framework Library dan ASP.NET.
Informasi terbaru dari .NET Framework dapat di baca di Microsoft.
Jika anda menginstall .NET Framework sebelum menginstall IIS, maka IIS anda tidak mengenal .NET Framework anda. .
2.Development Tools
Ada beberapa pilihan dalam menentukan development tools.
MS Visual Studio 2003
Sudah tidak dapat di punkiri lagi bahwa tool ini yang pake "OK" diantara semua yang saya list di sini. Dengan MS VS ini anda dapat trace dan debug program ASP.NET anda, tidak seperti ASP klasik sebelumnya yang tidak dapat di trace errornya (harus menggunakan "respose.write"). Dan tentunya dilengkapi dengan intellisense yang memudahkan anda pada saat coding. Jika anda ingin menggunakan tool ini sebaiknya komputer anda minumum menggunakan memory 256 dan CPU dengan kecepatan PIII. Feature terakhir namun yang paling berguna adalah anda dapat meng-compile program anda menjadi .dll sehingga client anda tidak dapat melihat code anda lagi seperti ASP klasik.
Macromedia Dreamweaver MX.
Untuk Tool yang ini tidak kalah menarik, pada bagian editor juga ada intellisense untuk ASP.NET. hanya saja tidak dapat tracing program.Bagi anda yang menggunakan komputer dengan requirement PII lebih baik menggunakan tool ini, karena akan mempercepat pada saat anda melakukan development.
Web Matrix
Tool yang kecil dan free. Tentunya anda harus tahu jika Microsoft memberikan sesuatu degan FREE, pasti ada kekurangannya, dan cukup banyak.
Pertama, tidak ada intellisense, tidak dapat di tracing program, hanya editornya saja yang di lengkapi dengan warna warni.Keunggulannya adalah adanya class browser. Bagi anda yang kecepatan koneksi internetnya cukup tinggi dapat lihat di website microsoft, tetapi jika tidak maka anda disarankan menginstall Web Matrix ini sehingga dapat menggunakan class browser yang sangat berguna itu. Jadi dapat disimpulkan Tool ini dijadikan sebagai bagian dari referensi anda.
Notepad
Notepad merupakan aplikasi kecil yang tidak terlupakan, selalu berguna dari dulu hingga sekarang. Pada pemrograman ASP klasik, aplikasi ini merupakan favorit saya. Namun jika anda sudah advance di pemrograman .NET notepad selalu is the best. Atau jika anda berada jauh dari komputer pribadi anda maka tool ini dapat digunakan.
3.Komponen Optional
Untuk komponen yang optional ini berhubungan dengan database.
Anda dapat menggunakan ACCESS ataupun SQL Server.
Namun untuk development ada 1 lagi yang aplikasi SQL yang lebih kecil di sini yaitu MSDE engine. Aplikasi ini FREE, sehingga anda tidak perlu menginstall SQL Server. Namun MSDE ini hanya dapat di gunakan untuk development, karena pada saat aplikasi anda di hosting tidak dapat menggunakan aplikasi ini lagi.
Jadi sekilas dapat kita lihat bahwa tidak terlalu rumit dalam memulai .NET. Pada artikel selanjutkan akan kita bahas mengenal komponen di ASP .NET lebih mendalam. Dasar ASP.Net
Suksesssss..... go...!!!
INFO PENTING
Cek hiegienis produk napkin/pembalut yang saudara/istri Anda pakai !! Karena menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas !! di RSCM : 400 pasien kanker leher rahim baru setiap tahun. Di RSCM kematian akibat kanker serviks sekitar 66%.
Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah : Cara pengecekan :
1. Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air (karena kalo hieginis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih).
5. Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih (byclean).
6. Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah :
- Keputihan
- Gatal-gatal
- Iritasi
- dan lain-lain.
Trim's
Info By email.
Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah : Cara pengecekan :
1. Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air (karena kalo hieginis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih).
5. Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih (byclean).
6. Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah :
- Keputihan
- Gatal-gatal
- Iritasi
- dan lain-lain.
Trim's
Info By email.
Kalajengking
Kalajengking
Ada seorang India yang melihat seekor kalajengking mengambang berputar-putar di air. Ia memutuskan untuk menolong kalajengking itu keluar dengan mengulurkan jarinya, tetapi kalajengking itu menyengatnya. Orang itu masih tetap berusaha mengeluarkan
kalajengking itu keluar dari air, tetapi binatang itu lagi-lagi menyengat dia.
Seorang pejalan kaki yang melihat kejadian itu mendekat dan melarang orang India itu menyelamatkan kalajengking yang terus saja menyengat orang yang mencoba menyelamatkannya. Tetapi orang India itu berkata, "Secara alamiah kalajengking itu menyengat. Secara alamiah saya ini mengasihi. Mengapa saya harus melepaskan naluri alamiah saya untuk mengasihi gara-gara kalajengking itu secara alamiah menyengat saya?"
Jangan berhenti mengasihi,
Jangan menghentikan kebaikan anda,
Bahkan meskipun ketika orang-orang lain menyengat anda.
Ada seorang India yang melihat seekor kalajengking mengambang berputar-putar di air. Ia memutuskan untuk menolong kalajengking itu keluar dengan mengulurkan jarinya, tetapi kalajengking itu menyengatnya. Orang itu masih tetap berusaha mengeluarkan
kalajengking itu keluar dari air, tetapi binatang itu lagi-lagi menyengat dia.
Seorang pejalan kaki yang melihat kejadian itu mendekat dan melarang orang India itu menyelamatkan kalajengking yang terus saja menyengat orang yang mencoba menyelamatkannya. Tetapi orang India itu berkata, "Secara alamiah kalajengking itu menyengat. Secara alamiah saya ini mengasihi. Mengapa saya harus melepaskan naluri alamiah saya untuk mengasihi gara-gara kalajengking itu secara alamiah menyengat saya?"
Jangan berhenti mengasihi,
Jangan menghentikan kebaikan anda,
Bahkan meskipun ketika orang-orang lain menyengat anda.
Malas
Malas
Deni sedang agak malas bekerja hari ini. Rasanya masih ingin libur.
Kok cepat sekali liburan berakhir. Rasanya baru sebentar libur, eh
sudah harus bekerja lagi.
Tapi, kemudian Deni teringat suatu kejadian yang menggerakkan
hatinya ketika belum lama berselang dia pulang kampung untuk
merayakan tahun baru bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Ketika dalam perjalanan ke kotanya, di kereta api Deni bertemu seseorang. Orang tersebut duduk di kursi sebelah kirinya dan hanya dipisahkan oleh jalan untuk lalu lalang. Seorang pemuda. Sederhana. Biasa saja. Tidak terlalu istimewa.
Yang membuatnya istimewa adalah pemuda tersebut terus menerus dipuji-puji oleh teman-temannya. Mereka semua berlima. Teman-temannya tak henti-hentinya memujinya, menggodanya, menepuk-nepuk bahunya, dan menyalaminya berulang-ulang. Sebaliknya pemuda tersebut hanya senyum-senyum dan tertawa.
Di tengah perjalanan, setelah teman-teman pemuda tersebut tidak
terlalu ribut lagi, tiba-tiba pemuda tersebut menyapa Deni. Mau
pinjam koran yang dipegang Deni. Tentu saja Deni tidak keberatan
untuk meminjamkan korannya. Apalagi dia sudah selesai membacanya. Tak lama kemudian pemuda tersebut mengembalikan korannya dan mereka berdua terlibat dalam pembicaraan.
Karena penasaran, Deni menanyakan mengapa pemuda tersebut disalami. Dia hanya tersenyum saja. Tapi, teman di sebelahnya langsung menengok ke arah Deni dan menjawab:"Dia karyawan terbaik tahun ini, mas! Nomor satu! Ha ha ha... Sudah tiga tahun berturut-turut lho mas. Hebat kan?" Temannya yang lain menambahkan: "Tahun ini dia naik jabatan mas. Jadi bos."
Deni memberi salam sambil mengucapkan selamat. Sambil bercakap-cakap, Deni menanyakan kiat-kiat suksesnya dalam bekerja. Temannya menjawab: "Dia orangnya selalu ingin lebih baik. Tidak pernah berhenti belajar mas. Tidak pernah menyerah. Kalau dia tidak mengerti, dia bertanya dan belajar. Kalau sudah mengerti, dia akan berusaha melakukan yang terbaik. Kalau sudah terbaik, dia berusaha lebih baik lagi. Pokoknya tidak pernah puas. Yah, jelas dia menang lagi tahun ini."
Teman yang lain lagi menambahkan: "Betul mas. Malah kita semua banyak belajar dari dia. Dia ini memang superman. Pokoknya hebat deh." Deni ikut tersenyum: "Wah, mas, saya juga ingin belajar nih. Saya kok tidak bisa begitu ya? Kalau lagi down, ya kerja jadi malas juga. Tidak bisa selalu bersemangat tinggi. Apalagi kalau lagi bokek. Ha ha... Bagaimana sih caranya?"
Pemuda tersebut memandangnya, lalu berkata serius: "Saya juga sering mengalami up and down kok. Tapi, saya tidak mau down terus. Setiap kali saya malas, ya langsung saya kerja lebih giat. Kalau saya ingin istirahat, saya langsung cari apa saja yang bisa dikerjakan. Kalau saya bosan, saya langsung bikin rencana baru tentang apa saja yang akan saya lakukan hari itu."
Dia bercerita: "Tiga tahun yang lalu, saya ditegur oleh atasan saya.
Soalnya saya lagi malas banget. Beberapa hari di kantor saya hampir tidak mengerjakan apa-apa dan hanya main game. Lalu atasan saya datang. Beliau hanya bertanya, Kalau kamu sedang malas bekerja, bagaimana jika perusahaan juga sedang malas membayar gajimu?"
Pemuda itu melanjutkan, "Setelah berkata demikian, beliau pergi.
Saya jadi malu sendiri. Saya tidak ingin perusahaan malas membayar gaji saya, tentunya perusahaan juga tidak ingin saya malas bekerja. Jadi, sejak saat itu saya tidak mau menuruti rasa malas, lelah, bosan dan lainnya."
"Caranya?" tanya Deni.
"Kalau saya sedang merasa malas, saya langsung berdiri dan lompat-lompat di tempat. Kira-kira 20 kali lompat. Dulu saya sering ditertawakan teman-teman saya ini, tapi sekarang banyak yang mengikuti cara saya. Dengan melompat-lompat sebentar, maka peredaran darah menjadi lebih lancar, rasa malas pun hilang. Begitu juga kalau saya mengantuk, saya langsung melompat-lompat sebentar, maka rasa mengantuk akan lenyap. Pokoknya saya melakukan kebalikan dari setiap perasaan negatif yang saya rasakan."
"Begitu juga kalau saya sedang pusing dengan masalah pribadi saya. Langsung saya menelepon klien yang membutuhkan bantuan saya, sehingga saya tidak memikirkan masalah saya sendiri. Kadang saya langsung menghadap atasan dan mendiskusikan masalah pekerjaan. Saya tidak mau mengasihani diri sendiri. Masalah saya tidak akan selesai dengan berpusing-pusing atau bermalas-malasan kan? Apa uang saya akan bertambah kalau saya malas bekerja? Tidak kan? Jadi, untuk apa?"
Waktu mendengar penjelasan pemuda itu, Deni hanya mengangguk-angguk. Tapi kini, ketika dia merasa sedang malas, Deni teringat akan pemuda di kereta. Segera Deni berdiri dan melompat-lompat di tempat sebanyak 20 kali. Eh benar, ternyata badannya terasa lebih segar. Dia pun mulai bekerja lagi. Ternyata dia merasa semangatnya timbul lagi. Manjur juga yah?
Semangat Deni timbul. Untuk apa memulai tahun yang baru dengan rasa malas? Apakah rasa malas akan mengubah keadaan menjadi lebih baik? Jelas tidak! Jadi apa gunanya malas? Do something! Be active! Be successful!
Sumber: Malas oleh Lisa Nuryanti, Director Expands Consulting &
Training Specialist
Lima Jurus Pengendalian Diri
Lima Jurus Pengendalian Diri
Baru-baru ini saya mendapat email dari seorang pembaca buku, sebut saja Pak Anton, yang menanyakan cara untuk mengendalikan pikiran. Pak Anton merasa selama ini bukannya ia yang mengendalikan pikirannya namun pikirannya lah yang mengendalikan dirinya. Saat ingin berpikir positif.. eh.. yang muncul malah pikiran yang negatif. Di lain kesempatan, menurut Pak Anton, ia sulit mengendalikan dirinya dari dorongan keinginan yang ia tahu tidak seharusnya ia turuti.
Misalnya Pak Anton ini baru makan. Saat ditawari kawannya makan, ia menerima tawaran itu dan ikut makan bersama kawannya. Di lain kesempatan, saat badannya lagi capek, habis bekerja seharian, ia diajak kawannya dugem. Lha, kok ya dituruti ajakan ini. Padahal Pak Anton tahu tubuhnya butuh istirahat. Dan benar, karena kurang istirahat Pak Anton jatuh sakit.
“Bagaimana ya Pak cara untuk bisa mengendalikan diri saya? Saya tahu apa yang harus saya lakukan namun ada bagian lain dari diri saya yang mendorong-dorong saya untuk melakukan hal yang tidak ingin saya lakukan. Seringkali saya merasa ada konflik dalam diri saya dan yang menang adalah bagian yang mendorong saya melakukan hal yang sebenarnya, menurut saya, tidak perlu saya lakukan. Setelah melakukannya saya merasa menyesal, bersalah, dan jengkel pada diri saya”, tanya dan keluh Pak Anton pada saya.
Pembaca, apa yang dialami Pak Anton ini sangat lumrah kita alami. Setiap hari pasti ada konflik kecil dalam diri kita. Bahkan untuk urusan bangun tidur saja kita sudah mengalami konflik diri, ada satu bagian yang berkata, ”Hei... sudah pagi nih. Sudah waktunya bangun. Siap-siap ke kantor”, dan bagian yang satu lagi berkata, ”Nggak perlu bangun sekarang. Lima menit lagi lah. Kan tadi malam kamu tidurnya cukup larut malam. Kalo ditambah lima menit kan nggak apa-apa toh”.
Anda pernah mengalami hal seperti ini?
Lima jurus yang saya jelaskan di artikel ini berguna sebagai strategi untuk mengendalikan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Jurus ini bisa anda terapkan untuk apa saja, yang berurusan dengan pengendalian diri.
Ok, sekarang mari kita bahas masing-masing jurus. Anda bisa menggunakan setiap jurus ini, secara terpisah, berdiri sendiri saat anda mencoba mengendalikan diri, atau bisa beberapa jurus secara bersamaan.
Jurus pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila.
Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama?
Misalnya kita mendapat kesempatan untuk mendapat untung dengan cara yang tidak wajar. Bahasa yang lebih langsung adalah kesempatan untuk korupsi. Saat terjadi konflik diri antara ya atau tidak, mau melakukan atau tidak, kita dapat mengacu pada prinsip moral di atas. Agama mengajarkan kita untuk tidak mencuri atau mengambil barang yang bukan milik kita, tanpa seijin pemiliknya. Kalau kita teguh dengan prinsip moral ini maka kita tidak akan mau korupsi. Korupsi itu dosa. Korupsi itu karma buruk. Bisa masuk neraka lho.
Jurus kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka.
Misalnya seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita. Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan.
Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri.
Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri?
Lakukan jurus ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar nggak tahan, mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
• Apa sih untungnya saya marah?
• Apakah benar reaksi saya seperti ini?
• Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
• Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh” nanti reputasi saya rusak, kan saya yang rugi sendiri.
Dengan melakukan perenungan kerap kali maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun.
Jurus keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan respon?
Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana?
Lakukan jurus kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi akan mereda.
Baru-baru ini saya mendapat email dari seorang pembaca buku, sebut saja Pak Anton, yang menanyakan cara untuk mengendalikan pikiran. Pak Anton merasa selama ini bukannya ia yang mengendalikan pikirannya namun pikirannya lah yang mengendalikan dirinya. Saat ingin berpikir positif.. eh.. yang muncul malah pikiran yang negatif. Di lain kesempatan, menurut Pak Anton, ia sulit mengendalikan dirinya dari dorongan keinginan yang ia tahu tidak seharusnya ia turuti.
Misalnya Pak Anton ini baru makan. Saat ditawari kawannya makan, ia menerima tawaran itu dan ikut makan bersama kawannya. Di lain kesempatan, saat badannya lagi capek, habis bekerja seharian, ia diajak kawannya dugem. Lha, kok ya dituruti ajakan ini. Padahal Pak Anton tahu tubuhnya butuh istirahat. Dan benar, karena kurang istirahat Pak Anton jatuh sakit.
“Bagaimana ya Pak cara untuk bisa mengendalikan diri saya? Saya tahu apa yang harus saya lakukan namun ada bagian lain dari diri saya yang mendorong-dorong saya untuk melakukan hal yang tidak ingin saya lakukan. Seringkali saya merasa ada konflik dalam diri saya dan yang menang adalah bagian yang mendorong saya melakukan hal yang sebenarnya, menurut saya, tidak perlu saya lakukan. Setelah melakukannya saya merasa menyesal, bersalah, dan jengkel pada diri saya”, tanya dan keluh Pak Anton pada saya.
Pembaca, apa yang dialami Pak Anton ini sangat lumrah kita alami. Setiap hari pasti ada konflik kecil dalam diri kita. Bahkan untuk urusan bangun tidur saja kita sudah mengalami konflik diri, ada satu bagian yang berkata, ”Hei... sudah pagi nih. Sudah waktunya bangun. Siap-siap ke kantor”, dan bagian yang satu lagi berkata, ”Nggak perlu bangun sekarang. Lima menit lagi lah. Kan tadi malam kamu tidurnya cukup larut malam. Kalo ditambah lima menit kan nggak apa-apa toh”.
Anda pernah mengalami hal seperti ini?
Lima jurus yang saya jelaskan di artikel ini berguna sebagai strategi untuk mengendalikan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Jurus ini bisa anda terapkan untuk apa saja, yang berurusan dengan pengendalian diri.
Ok, sekarang mari kita bahas masing-masing jurus. Anda bisa menggunakan setiap jurus ini, secara terpisah, berdiri sendiri saat anda mencoba mengendalikan diri, atau bisa beberapa jurus secara bersamaan.
Jurus pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila.
Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama?
Misalnya kita mendapat kesempatan untuk mendapat untung dengan cara yang tidak wajar. Bahasa yang lebih langsung adalah kesempatan untuk korupsi. Saat terjadi konflik diri antara ya atau tidak, mau melakukan atau tidak, kita dapat mengacu pada prinsip moral di atas. Agama mengajarkan kita untuk tidak mencuri atau mengambil barang yang bukan milik kita, tanpa seijin pemiliknya. Kalau kita teguh dengan prinsip moral ini maka kita tidak akan mau korupsi. Korupsi itu dosa. Korupsi itu karma buruk. Bisa masuk neraka lho.
Jurus kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka.
Misalnya seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita. Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan.
Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri.
Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri?
Lakukan jurus ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar nggak tahan, mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
• Apa sih untungnya saya marah?
• Apakah benar reaksi saya seperti ini?
• Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
• Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh” nanti reputasi saya rusak, kan saya yang rugi sendiri.
Dengan melakukan perenungan kerap kali maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun.
Jurus keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan respon yang bijaksana dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan respon?
Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana?
Lakukan jurus kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi akan mereda.
Senin, 11 Februari 2008
Langganan:
Postingan (Atom)